Bandung, NU Online Jabar
Operasional penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M memasuki hari ke-42, dan puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) juga sudah terlewati, kendati demikian jamaah haji yang wafat di Tanah Suci terus bertambah.
Pada Senin (3/7/2023), total jamaah yang meninggal mencapai 311 orang. Sesuai aturan yang berlaku, para haji yang wafat ini statusnya dibadalhajikan. Diketahui, sebanyak jamaah haji Indonesia yang wafat itu terdiri dari jamaah haji risiko tinggi (risti) dan non-risti. Yang risti berjumlah 173, sementara yang non-risti 138 orang.
Menurut Kemenkes RI, kriteria jamaah haji risti yaitu berusia 60 tahun atau lebih; dan/atau memiliki faktor risiko kesehatan dan gangguan kesehatan yang potensial menyebabkan keterbatasan.
Sedangkan jamaah haji Indonesia yang sakit dan masih dirawat jumlahlahnya mencapai 454 orang. Dari 454 orang itu, 449 dirawat di Makkah, 4 dirawat di Madinah dan 1 dirawat di Jeddah. Mereka dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan Rumah Sakit Arab Saudi.
Melansir NU Online, berdasarkan update data real time Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag RI pada Senin, 3 Juli 2023 pukul 09.19 WIB, berikut data 311 jamaah haji Indonesia yang wafat atau meninggal dunia di Tanah Suci.
Data Jamaah Haji Indonesia 2023 yang Wafat