• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 2 Mei 2024

Nasional

HAJI 2023

Cuaca Arab Saudi Panas Hingga 40 Derajat, Jamaah Haji Diimbau Antisipasi Kasus Kaki Melepuh

Cuaca Arab Saudi Panas Hingga 40 Derajat, Jamaah Haji Diimbau Antisipasi Kasus Kaki Melepuh
Cuaca Arab Saudi Panas Hingga 40 Derajat, Jamaah Haji Diimbau Antisipasi Kasus Kaki Melepuh (Foto: freepik)
Cuaca Arab Saudi Panas Hingga 40 Derajat, Jamaah Haji Diimbau Antisipasi Kasus Kaki Melepuh (Foto: freepik)

Bandung, NU Online Jabar
Jamaah haji Indonesia 1444 H mulai diberangkatkan pada hari ini 24 Mei 2023 secara bertahap. Cuaca Arab Saudi saat ini sedang panas dan diprediksi suhu sepanjang operasional penyelenggaraan haji mencapai lebih dari 40 derajat celsius.


Panasnya cuaca Arab Saudi menjadi tantangan tersendiri bagi 221 ribu jamaah haji Indonesia. Karena itu, membawa sejumlah perlengkapan seperti botol air minum, topi, payung, atau alas kaki dinilai krusial bagi jamaah haji.   

 

Panasnya cuaca Arab Saudi seringkali mengganggu kondisi kesehatan jamaah, salah satu kasus yang sering terjadi dalam setiap penyelenggaran ibadah haji yaitu kaki melepuh terutama ketika berada di Madinah, berbeda dengan di Masjidil Haram, Makkah.   


Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dr M Imran menjelaskan kasus kaki melepuh biasanya disebabkan karena jamaah haji Indonesia jalan keluar dari masjid tanpa mengenakan sandal.


"Biasanya peserta calon haji Indonesia meninggalkan sandalnya di luar masjid seperti kebiasaan di Tanah Air dan saat kembali sandalnya tidak ada atau keluar dari pintu yang berbeda," kata Imran melansir NU Online, Rabu (24/5/2023).   


Sementara dengan kondisi yang terik, tambahnya, hanya jalan 10 meter saja bisa membuat melepuh seluruh telapak kaki akibat panasnya lantai masjid.   


"Ini berbeda dengan Masjidil Haram yang memiliki keramik dingin, sehingga saat panas terik melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah tidak akan membuat kaki melepuh, sementara di Masjid Nawabi Madinah tidak memiliki keramik dingin," kata Imran.


Umumnya, kedua telapak kaki yang melepuh membutuhkan pengobatan dan perawatan setidaknya selama satu minggu.   


"Bahkan jika yang bersangkutan memiliki penyakit bawaan seperti diabetes, bisa sampai dua minggu perawatan. Oleh karena itu, saat sandal hilang, maka sampaikan ke petugas," katanya.


Imran menyebutkan akan ada petugas kesehatan yang berjaga di Sektor I Masjid Nabawi serta ada pula petugas yang sengaja berpatroli membawa sandal, masker, dan obat-obatan untuk pertolongan pertama pada saat terik sebelum waktu shalat Dhuhur sampai dengan selepas Asar.


Ia mengimbau jamaah agar tidak menggunakan odol saat kaki melepuh, karena justru bisa memperparah karena menghambat penguapan dan menyebabkan panas ke dalam.  


 "Oleh karenanya, pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah dengan mengguyur dengan air dingin selama 30 menit dengan cara dipapah terlebih dahulu," kata Imran.   


Selain kaki melepuh, kasus lain akibat cuaca panas adalah dehidrasi, heat exhaustion atau kondisi kelelahan yang ekstrem sebab tubuh terpapar suhu panas disertai dehidrasi, serta heat stroke atau kondisi cedera panas yang paling serius dan dapat menyebabkan kematian.  
 


Nasional Terbaru