PBNU Prioritaskan GKMNU dan Transformasi Digital di 2025

Bandung, NU Online Jabar
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengungkapkan dua program prioritas organisasi untuk tahun 2025. Program tersebut adalah Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) dan transformasi digital melalui inisiatif DIGDAYA NU.

“Program prioritas kami untuk 2025 ini pertama soal Gerakan Keluarga Maslahat menjadi prioritas dan yang kedua soal digital,” ujar Gus Yahya dalam acara Ngopi Bareng Gus Yahya dengan Sahabat Media di Gedung PBNU lantai 8, Jakarta Pusat, pada Jumat (3/1/2025) seperti dikutip dari laman NU Online.

DIGDAYA NU (Digitalisasi Data dan Layanan NU) bertujuan mengintegrasikan data dan layanan organisasi ke dalam satu platform digital. “Semua data dan layanan NU ini akan kita tampung dalam satu platform digital, sehingga koordinasi bisa lebih mudah,” jelasnya.

Program ini telah diterapkan di tingkat pusat PBNU hingga ke cabang kabupaten dan kota. Hasilnya, menurut Gus Yahya, telah meningkatkan efisiensi administrasi dan mempercepat proses kerja. “Segala sesuatu jadi jauh lebih efisien, proses lebih cepat, Alhamdulillah,” tambahnya.

Sementara itu, GKMNU dirancang sebagai program inklusif yang menyasar seluruh keluarga di Indonesia, tanpa memandang latar belakang agama atau organisasi. Gus Yahya menegaskan bahwa GKMNU bukan hanya untuk warga Nahdlatul Ulama atau umat Islam, melainkan untuk seluruh masyarakat.

“GKMNU ini kita desain sebagai layanan inklusif, untuk semua masyarakat. Pokoknya kalau mau ikut, ikut saja, ini layanan umum,” tegasnya.

Ia berharap, pada akhir 2025, GKMNU telah memiliki satuan tugas yang merata di seluruh wilayah Indonesia, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas. “Kita harapkan akhir 2025 ini sudah merata pembentukan satgasnya di seluruh Indonesia dan program-programnya juga merata untuk keluarga-keluarga di seluruh Indonesia,” pungkasnya.