• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Nasional

Kenangan Hj. Faridah Ahmad Fuad Shalat Idul Fitri di Wisma Konjen RI Jeddah dan Masjidil Haram Makkah

Kenangan Hj. Faridah Ahmad Fuad Shalat Idul Fitri di Wisma Konjen RI Jeddah dan Masjidil Haram Makkah
Hj. Faridah Ahmad Fuad di Jeddah bersama suami dan anak
Hj. Faridah Ahmad Fuad di Jeddah bersama suami dan anak

Bandung, NU Online Jabar 
Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muslimat NU Arab Saudi Hj. Faridah Ahmad Fuad menceritakan bahwa dirinya sejak lahir dan menjalani masa kanak-kanaknya di Jeddah, Arab Saudi. Kedua orang tuanya memang tinggal dan bekerja di kota itu. 

Hajah Faridah mengaku terakhir berlebaran di Jeddah pada tahun 2016. Kemudian pada 2017-2018 mengikuti suami bertugas di KBRI Beirut Lebanon. Lalu pada lebaran 2019-2021 berada di Indonesia.

Putri dari pendiri PCINU Arab Saudi KH Ahmad Fuad Abdul Wahab mengisahkan pada masa kanak-kanaknya saat menjalani Ramadhan dan Idul Fitri di Jeddah.

 

Menurutnya, pada malam takbiran, dirinya sama saja sebagaimana anak-anak di Indonesia pada umumnya, tidak bisa tidur karena sudah tak sabar ingin memakai baju dan sepatu baru.

“Penduduk di Jeddah, selama bulan Ramadhan tidak pernah tidur setelah tarawih sampai sahur,” katanya melalui aplikasi perpesanan. Proses wawancara berlangsung sejak 17-24 Mei 2021.  

Toko-toko di Jeddah, lanjutnya, makanya saat bulan Ramadhan banyak yang buka sampai pukul 03.00 bahkan 04.00. 

“Jadi sebelum lebaran, kami suka pergi ke supermarket untuk membeli minuman, makanan untuk suguhan Lebaran. Termasuk ibu kami yang juga tidak lupa memasak sayur lontong, semur daging, opor ayam serta mempersiapkan kue-kue kering khas Lebaran seperti nastar, kastengel, putri salju, dan lain-lain,” jelasnya. 

Lalu, katanya, dia dan keluarganya selepas subuh berangkat ke Wisma Konjen RI Jeddah untuk berjamaah Shalat Idul Fitri. 

“Di sana sudah banyak WNI yang sudah hadir ingin melaksanakan Shalat Id bersama. Dalam kondisi normal (tidak ada pandemi), diadakan penyaluran zakat fitrah di Masjid Indonesia Jeddah. Masjid Indonesia Jeddah ini, sambungnya, satu gedung dengan Sekretariat Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Arab Saudi dan Muslimat NU Arab Saudi serta TPA Al-Naashiriyyah Jeddah,” jelasnya. 

Setelah shalat, jamaah shalat Id dipersilakan menyantap makanan khas Lebaran ala Indonesia seperti lontong sayur dan lauk lainnya yang disiapkan oleh Bapak Konjen dan istrinya.

Di Jeddah, kata dia, bahan-bahan makanan untuk membuat masakan ala Indonesia tersedia lengkap di Jeddah. 

“Di Jeddah ada beberapa toko yang menjual makanan atau bahan-bahan, bumbu-bumbu khas Indonesia, mulai dari tempe, tahu, bakso, sampai pete pun ada. Buah-buahan seperti rambutan, manggis juga ada. Dekat sekali dari rumah. Saya biasa jalan aja kalau mau ke toko itu,” jelasnya. 

Sementara ketupat ala Indonesia, lanjutnya, susah didapatkan karena janur atau daun kelapanya susah didapatkan. Namun, warga Indonesia di sana tak kehabisan akal, mereka membuat lontong sebagai teman opor ayam. 

“Ibu-ibu di Muslimat NU juga suka buat, nanti ada open house di rumah siapa, bergilir. Tapi karena sekarang pandemi jadi, sangat dibatasi,” katanya. 

Shalat Idul Fitri di Masjidil Haram
Hj. Faridah Ahmad Fuad juga memiliki kesan indah ketika menjalani Lebaran dan Shalat Idul Fitri di Masjidil Haram Makkah Al-Mukarramah.

"Kami saat itu sudah berangkat dari Jeddah  saat malam takbir. Subhanallah, nikmat sekali mendengar takbir berkumandang saat memasuki pelataran masjid di sepanjang malam dan di hari raya Idul Fitri," ungkapnya. 

Dari pukul 04.00 dini hari, dia dan keluarganya  sudah berjuang mencari tempat shalat di masjid itu karena jamaah sangat membludak dan penuh.

"Akan tetapi tangis haru saya rasakan. Alhamdulillah diberi kesempatan untuk Shalat Idul Fitri di masjid yang diimpi-impikan oleh umat Islam seluruh dunia," katanya.  

Menurutnya, Ada tradisi unik yang dilakukan para jamaah yang ikut shalat di Masjidil Haram. Seusai shalat, mereka membagi-bagikan halawiyyat (manisan seperti permen, coklat) kepada jamaah lainnya. 

"Anak-anak kecil pun masyaallah bagi yang perempuan memakai baju-baju yang cantik bak bidadari, sedangkan anak laki-laki memakai baju tub khas Arab dan sorban," pungkasnya. 

Pewarta: Abdullah Alawi
 


Nasional Terbaru