Kemenag Deklarasikan Pesantren Ramah Anak: Wujudkan Lingkungan Aman dan Nyaman bagi Santri
Ahad, 6 Oktober 2024 | 07:00 WIB
Bandung, NU Online Jabar
Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama secara resmi mendeklarasikan program Pesantren Ramah Anak.
Melansir laman resmi Kemenag, Penasehat DWP Kemenag, Eny Retno Yaqut, menyatakan bahwa pesantren, sebagai lembaga pendidikan Islam yang telah menjadi bagian integral dari masyarakat Indonesia, memiliki peran penting dalam mendidik anak-anak.
“Pesantren adalah lembaga pendidikan tertua di Indonesia dan memiliki pengaruh besar dalam menyiapkan generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga pesantren sebagai tempat yang aman, nyaman, dan ramah bagi santri,” kata Eny dalam sambutannya di acara yang berlangsung di Jakarta pada Kamis (3/10/2024).
Deklarasi ini dikemas dalam bentuk istighasah dan mengangkat tema “Menciptakan Lingkungan Pesantren Ramah Anak dengan Mempersiapkan Santri Terbaik untuk Masa Depan Indonesia”. Eny menegaskan, program ini sejalan dengan Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 1262 Tahun 2024 tentang Petunjuk Teknis Pengasuhan Ramah Anak di Pesantren.
“Santri tidak hanya harus memiliki kecakapan dalam ilmu agama, tetapi juga harus siap menghadapi tantangan zaman, terutama di era Society 5.0 yang berfokus pada teknologi canggih. Jika santri tidak melek teknologi, mereka akan kesulitan mempersiapkan diri untuk masa depan Indonesia,” jelas Eny.
Menanggapi maraknya kasus kekerasan di beberapa pesantren, Eny mengungkapkan bahwa Kemenag telah menyediakan layanan pengaduan bagi para santri. “Kami semua bertanggung jawab memastikan pesantren menjadi tempat yang aman bagi santri,” tambahnya dengan tegas.
Senada dengan Eny, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Abu Rokhmad, turut menyampaikan pentingnya peran pesantren dalam menyiapkan generasi penerus bangsa yang berkualitas.
“Pesantren telah memberikan kontribusi besar bagi pendidikan dan kehidupan bangsa. Namun, kita harus memastikan bahwa pesantren tetap menjadi tempat yang aman dan menyenangkan bagi anak-anak. Pendidikan dan pengalaman di pesantren akan menjadi bekal penting bagi mereka dalam menghadapi masa depan,” ujar Abu Rokhmad.
Abu juga menekankan bahwa pesantren harus menjaga kesucian misinya sebagai lembaga pendidikan Islami yang melahirkan generasi terbaik untuk masa depan bangsa. “Dengan komitmen dan tekad yang kuat, insya Allah kita mampu mewujudkan pesantren ramah anak secepat mungkin,” tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Basnang Said, mengingatkan pentingnya asupan gizi bagi para santri dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan mereka. “Kita harus memperhatikan kecukupan gizi santri, terutama di daerah-daerah yang masih minim pemanfaatan sumber daya pangan lokal seperti ikan. Ini tanggung jawab kita semua,” tegasnya.
Acara ini diikuti oleh 992 peserta dari berbagai daerah secara daring, menunjukkan antusiasme dan komitmen bersama dalam menjaga pesantren sebagai lembaga pendidikan Islami yang ramah anak dan bebas dari kekerasan.
Terpopuler
1
Memahami Makna Hari Arafah, Hari Kedua Puncak Ibadah Haji
2
Khutbah Jumat Dzulhijjah: Makna Syukur dan Ketakwaan dalam Kurban
3
Dari Takbir hingga Shalat Ied, Berikut 7 Amalan Lengkap pada Hari Raya Idul Adha
4
Jelang Timnas Indonesia Hadapi China di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert Usung Optimisme Tinggi
5
Ketua PCNU Pangandaran Ajak Umat Maknai Idul Adha dengan Kepedulian Sosial
6
PCNU Kota Bogor Dukung Program Barak Militer Siswa, Asal Libatkan Ulama dan Nilai Keagamaan
Terkini
Lihat Semua