• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 17 Mei 2024

Nasional

Doel Sumbang Ternyata Putra Penceramah Kondang di Bandung

Doel Sumbang Ternyata Putra Penceramah Kondang di Bandung
Doel Sumbang saat menjadi bintang tamu Guar Budaya (Foto: NU Online Jabar)
Doel Sumbang saat menjadi bintang tamu Guar Budaya (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar 
Bapakku yang tulen lahir di Cililin kota wajit 
Bekerja sebagai wartawan, pengarang, penyiar, mubaligh, dan pegawai negeri 
Dan ibuku yang tulen lahir di Garut kota dodol 
Hanya punya gelar seorang ibu rumah tangga yang baik dan terbilang orang apik  

Bagi orang yang mengalami masa muda pada tahun 80-an, mungkin mengenal lirik lagu itu, pembuka lagu Dosen Kucluk yang ada di album Wah (1985) karya Doel Sumbang. 

Baca: Doel Sumbang Tak Tahu Doel, Tak Suka Sumbang, Tapi Bagaimana Bisa Melekat Sampai Sekarang?

Pada lirik lagu itu, pemusik bernama asli Wahyu Affandi memperkenalkan sedikit profil ayahnya yang memiliki aktivitas sebagai wartawan, pengarang, penyiar, mubaligh (penceramah), dan pegawai negeri.

Beberapa profesi itu mungkin tidak dijalani secara berbarengan sekaligus. Bisa jadi sebagai rangkaian dalam perjalanan hidup. Namun, mungkin juga ada dua atau tiga profesi yang dilakoni secara bersamaan, misalnya menjadi mubaligh sekaligus PNS atau dalam istilah sekarang ASN.  

“Beliau adalah putra dari Abah Kabayan (pada mulanya mengacu kepada bayan yang dalam bahasa Arab artinya penjelas atau yang menjelaskan, merujuk kepada aktivitas berceramah, red.), sosok dai, ajengan,” kata Soni Bebek saat memperkenalkan bintang tamu Guar Budaya Pasal #5 Heureuy jeung Putra Ajengan Bagian 1, yang tak lain adalah Doel Sumbang, ditayangkan kanal YouTube NU Jabar Channel, Jumat malam (12/3) lalu. 

“Nama asli mah kan Wahyu Affandi karena bapak teh kan Affandi namanya, Abah Haji Affandi disebutnya,” kata Doel Sumbang memperkenalkan nama ayahnya, menjawab Soni Bebek, host Guar Budaya, saat bertanya asal-usul nama. Tayangan itu bisa disaksikan di sini:

Kemudian obrolan keduanya, yang diiringi musik Kodel N Balads, membicarakan pola pendidikan seorang dai kepada anaknya. 

Menurut Doel Sumbang, ayahnya memiliki aktivitas yang supersibuk. Karena sebagai seorang dai, sang ayah, hampir tiap malam keluar rumah. Dalam setahun, sekira 300 malam memenuhi undangan ceramah. Meski demikian, sebagaimana umumnya dai saat itu, sang ayah tak memiliki manager dan tak pernah menentukan tarif ceramah. 

Di tengah karena kesibukannya, sang ayah memiliki tanggung jawab mendidik anak satu-satunya itu. Karenanya, sang ayah mengajarkan beragam fan (bidang) ilmu agama yang biasa diajarkan di pesantren-pesantren, mulai  fiqih hingga tauhid. 

Namun, lagi-lagi karena kesibukannya, sang ayah mengajarkan sesuatu tidak lebih dari tiga kali. Misalnya ketika Abah Affandi menyuruh Doel Sumbang saat kecil berpuasa, sang ayah menjelaskan bahwa puasa itu begini, begini. Kalau tidak dikerjakan, maka akan begitu, begitu. 

“Dia sangat yakin apa yang disampaikan kepada anaknya akan dicatat dalam jangka waktu lama,” katanya. “Kamu apal (tahu) hukumna kan? Kalau apal hukumna, ngalanggar, maneh (kamu) boga (punya) tanggung jawab, lamun maneh ngalaksanakeun, boga hadiah. Eta urusan maneh,” ujar Doel Sumbang menirukan penjelasan sang ayah.  

Dengan demikian, Doel Sumbang menggambarkan pola pendidikan ayahnya adalah mementingkan kualitas pertemuan, bukan volume pertemuan. 

Lebih lanjut Doel Sumbang menjelaskan watak ayahnya. Menurutnya, sang memiliki kepedulian tinggi kepada sesama. Ia seumur hidupnya memikirkan kehidupan orang lain. Meskipun dari berbagai profesinya menghasilkan uang, tapi keluarganya tidak kaya, tapi cukup karena uang sang ayah cepat habis untuk membantu orang lain, misalnya merehab rumah yang tak layak huni. 

Meski demikian, dengan segala kebaikannya itu, Doel Sumbang tidak menemukan ayah yang memiliki watak gede hulu yang membanggakan kebaikan dirinya. 

Pewarta: Abdullah Alawi  


Nasional Terbaru