• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 18 Mei 2024

Daerah

Soni Bebek Ketua Umum Jamaah Al Someah dengan Anggota Dirinya Sendiri

Soni Bebek Ketua Umum Jamaah Al Someah dengan Anggota Dirinya Sendiri
Soni Bebek dengan kopiah Jamaah Al Someah (Foto: Istimewa)
Soni Bebek dengan kopiah Jamaah Al Someah (Foto: Istimewa)

Bandung, NU Online Jabar 
Soni Sonjaya alias Soni Bebek membentuk perkumpulan imaginer bernama Jamaah Al Someah dengan ikon kopiah berwarna hitam. Ia terpikirkan membentuk jamaah itu sejak 2020 sepulang dari sebuah pesantren di Cililin. 

“Jamaah ini saya ketuanya, dan saya juga anggotanya. Sehingga saya tidak takut ada pihak yang melakukan KLB. Tapi kalaupun ada, ya silakan saja,” kata pria yang sering menjadi pembawa acara atau menyanyi dalam ragam acara ini, Rabu (10/3). 

Baca: Musisi Soni Bebek: Pesantren Benteng Terakhir Pendidikan Moral

Ia menceritakan, waktu ia sowan ke rumah kiai di pesantren Cililin, ada ustadz pesantren itu yang menyapanya shohebul bek. Ia terkesan dengan kalimat itu. Kemudian terpikir kalimat itu ditempel di kopiahnya. 

NU Online Jabar pernah melihat Soni Bebek mengenakan kopiah bertulisakan shohebul bek yang kerap digunakan saat bertandang ke kantor PWNU Jawa Barat. 

Namun, belakangan ia terpikirkan pula untuk menempelkan kalimat baru yang ditemukannya, yakni Jamaah Al Someah.  

Baca: Ini Makna Lukisan Soni Bebek yang Dihadiahkan ke Media Center PWNU Jabar 

“Saya kepikiran bagus juga ditempel di kopeah, lantas bikin lagi yang tulisan jama'ah al someah," katanya. 

Menurut dia, kopiah merupakan simbol Indonesia secara nasional, ciri orang pesantren, dan dianggap kolot. Artinya, saat ini tak lagi trendi di kalangan anak-anak muda. 

“Dianggap kolot, iya, segala produk yang berkaitan dengan budaya, oleh anak muda dianggap kolot alias tidak trendi,” ungkap dosen Fikom di Universitas Islam Nusantara (Uninus) Bandung ini. 

Namun, host program Guar Budaya di channel YouTube NU Jabar Online ini tak mengaku tidak sedang melawan stigma kopiah sebagai tidak trendi. 

“Tidak dalam melawan stigma karena saya bukan siapa-siapa dan tidak memiliki kekuatan melawan stigma. Hanya mencoba mewarnai trend, berupaya memberi alternatif fashion bagi anak muda untuk memiliki rasa percaya diri menggunakan kopiah,” katanya. 

Namun, ia mengaku, ada pesan khusus terkait kata someah. Kata itu berasal dari bahasa Sunda yang artinya ramah. Dengan menggunakan kata itu, ia mengkritik kepada mereka yang memasang wajah sangat garang pada sesama manusia. 

“Saya menginginkan wajah Islam yang ramah tamah, someah kepada sesama, tidak hanya kepada satu suku dan agama, tapi harus pada semuanya karena dalam setiap manusia ada zat Allah yang menciptakannya,” jelasnya. 

Kemudian, ia iseng-iseng membuat kopiah bertuliskan Jamaah Al Someah sebanyak dua lusin. Ia menjualnya dengan harga Rp50.000. 

“Iseng saja, sisa 7 pcs,” katanya. 

Jika ada yang mau memesan kopiah itu bisa menghubunginya melalui Instagram @sonibebek.

Pewarta: Abdullah Alawi 


Daerah Terbaru