• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 28 Juni 2024

Nasional

PBNU Bersama PCINU Sedunia Buka Ruang Diskusi: Tampung Aspirasi Terkait Konsesi Tambang 

PBNU Bersama PCINU Sedunia Buka Ruang Diskusi: Tampung Aspirasi Terkait Konsesi Tambang 
Gedung PBNU (Foto: NU Online)
Gedung PBNU (Foto: NU Online)

Bandung, NU Online Jabar
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membuka forum diskusi dan musyawarah pada Jumat (14/6/2024) untuk mendiskusikan aspirasi dari sejumlah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) dari berbagai negara terkait konsesi tambang.


Tujuan dari ruang diskusi ini adalah untuk memastikan tidak adanya kesalahpahaman terkait kebijakan PBNU dalam menerima konsesi tambang yang diberikan dalam kerangka kebijakan afirmatif pemerintah untuk organisasi keagamaan.


Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, menghadiri acara tersebut secara daring dan memberikan pidato utama. Dalam acara yang diprakarsai oleh Badan Pengembangan Jaringan Internasional (BPJI) PBNU ini, Gus Yahya menegaskan bahwa penerimaan konsesi tambang dilakukan dengan tujuan untuk pengelolaan yang baik.


Menurut Gus Yahya, metode penggalangan dana tradisional seperti donasi dan koin NU tidak lagi memadai untuk mendukung strategi jangka panjang PBNU, mengingat besarnya kebutuhan operasional organisasi.


“Selain itu, strategi tersebut tidak dapat diterapkan secara merata di seluruh daerah, dan dana yang diterima harus dikembalikan kepada masyarakat melalui zakat atau infak, tidak boleh digunakan untuk keperluan organisasi,” jelas Gus Yahya.


Gus Yahya juga menyoroti manfaat proyek tambang dalam mengantisipasi penolakan pinjaman dari Bank Dunia dan lembaga keuangan internasional terhadap proyek energi fosil, serta untuk mendukung negara-negara miskin dalam akses terhadap energi terbarukan.


“PBNU menegaskan bahwa pengembangan tambang yang dimaksud oleh Pemerintah bertujuan sebagai solusi yang menyeluruh, bukan untuk tujuan kooptasi,” tegas Gus Yahya.


Ia menegaskan, PBNU memiliki kapasitas untuk melakukan pengelolaan tambang dengan beragam tantangannya seperti monopoli teknologi oleh Barat yang harus dilawan dengan liberalisasi teknologi. 


Gus Yahya juga mengatakan, PBNU telah membentuk badan usaha pertambangan minyak, retail, dan travel. Selain itu, sambungnya, PBNU akan membentuk koperasi yang menggunakan sistem terintegrasi sehingga orang-orang PBNU tidak bisa semena-mena.


“Konsekuensi yang harus diambil oleh PBNU adalah membangun kapasitas secara besar-besaran untuk mendapatkan revenue,” ujar Gus Yahya.


Diskusi yang diikuti 29 PCINU tersebut berjalan terbuka dan interaktif. Ahmad Shiddiq, pengurus BPJI PBNU memimpin jalannya diskusi. Sebelumnya, Ketua BPJI PBNU, Jodi Mahardika hadir menyampaikan sambutan. 


Sekjen PBNU H Saifullah Yusuf atau Gus Ipul juga turut merespons sejumlah pertanyaan dari pengurus PCINU sedunia tentang konsesi tambang. 


Beberapa pertanyaan disampaikan oleh para aktivis PCINU terkait polemik penerimaan PBNU terhadap konsesi tambang.
 


Nasional Terbaru