KPU Gandeng LTNNU Jabar Gelar Sosialisasi Pendidikan Pemilih Jelang Pilkada
Jumat, 27 September 2024 | 16:01 WIB
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat (Jabar) bersama Lembaga Ta'lif wan Nasyr Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jabar menggelar Sosialisasi Pendidikan Pemilih di Pondok Pesantren Miftahul Falah, Cilowa, Kabupaten Kuningan pada Jumat (27/9/2024). (Foto: NU Online Jabar/Sahal)
Fasfah Sofhal Jamil
Kontributor
Kuningan, NU Online Jabar
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat (Jabar) bersama Lembaga Ta'lif wan Nasyr Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jabar menggelar Sosialisasi Pendidikan Pemilih.
Acara yang dihadiri sekitar 20 perwakilan dari LTN Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jabar itu berlangsung di Pondok Pesantren Miftahul Falah, Cilowa, Kabupaten Kuningan pada Jumat (27/9/2024).
Ketua Pelaksana, Dedy Setiawan menyampaikan bahwa kegiatan tersebut juga dihadiri sejumlah santri dan mahasiswa dari Kuningan dan sekitarnya.
"Semoga melalui acara sosialisasi ini kita bisa memilih pemimpin sesuai dengan kehendak hati pada Pilkada 2024. Sehingga, bisa menjadikan Jawa Barat ini bisa menjadi provinsi yang unggul," ujar Dedy.
Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Falah, KH Aman Syamsul Falah menegaskan bahwa memilih pemimpin yang adil merupakan kewajiban seorang Muslim. "Acara sosialisasi ini saya kira salah satu upaya untuk mewujudkan pemimpin yang adil," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Kiai Aman mengajak para peserta untuk bersama mensukseskan Pilkada 2024 dengan cara yang riang gembira. "Jelang Pilkada ini, saya berpesan kepada masyarakat untuk tidak menggali lubang perpecahan, tetapi carilah titik-titik persamaan," ucap Kiai Aman.
Sementara itu, Ketua LTN PWNU Jabar, Zainuddin menyampaikan, sosialisasi pendidikan pemilih ini merupakan salah satu upaya KPU untuk mewujudkan target pemilih di tahun 2024.
"KPU Jabar menargetkan angka partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 meningkat dua persen atau menjadi 75 persen dibanding tahun sebelumnya," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota KPU Jabar yang mewakili Ketua, Hedi Ardia mengimbau masyarakat untuk tidak terlibat dalam politik uang pada Pilkada 2024. "Masyarakat jangan menerima uang dari 'serangan fajar'. Sebab tindakan tersebut tidak dibolehkan dan bisa diancam pidana," imbaunya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa politik uang sangat merusak demokrasi di Indonesia. "Jangan terima politik uang, dan jangan lupa datang ke TPS pada 27 September 2024 mendatang," tandasnya.
Terpopuler
1
Gus Yahya Respons Wacana Pendanaan MBG Melalui Zakat: Perlu Kajian Lebih Lanjut Karena Kategori Penerima Zakat Sudah Ditentukan
2
Profil Alex Pastoor dan Dany Landzaat, Dua Asisten Pelatih yang Dampingi Kluivert di Timnas Indonesia
3
Khutbah Jumat Terbaru: Bulan Rajab, Momentum untuk Tingkatkan Kualitas Spiritual Diri
4
Refleksi Harlah ke-102 NU: Membangun Sinergitas Harokah dalam Ber-NU
5
Pentingnya Menggerakkan Jam'iyyah Nahdlatul Ulama di Kota Bogor Menjelang Harlah ke-102
6
MoU Haji 2025 Ditandatangani, Indonesia Akan Berangkatkan 221 Ribu Jamaah
Terkini
Lihat Semua