Ansor Kuningan Gaskeun Khidmah Pascapuasa, Fokus Ekonomi dan Ngaji

Kuningan, NU Online Jabar
Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Kuningan menggelar Halal Bihalal dan Konsolidasi Organisasi pada Sabtu (19/4/2025). Kegiatan ini digelar di Gedung DPRD Kabupaten Kuningan, Jalan RE Martadinata, Ancaran, Kuningan, Jawa Barat.

Selain diikuti kader GP Ansor, kegiatan ini juga dihadiri Wakil Bupati Kuningan Tuti Andriani, Ketua DPRD Kabupaten Kuningan Nuzul Rachdy beserta sejumlah wakilnya, dan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kuningan KH Aminuddin.

Kegiatan itu juga diisi dengan tausiah yang disampaikan Ustadz Abdul Azis, Ketua Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) PCNU Kabupaten Kuningan.

Dalam tausiahnya, Ustadz Abdul Azis mengingatkan bahwa bukti puasa selama Ramadhan diterima adalah meningkatkan kadar dan kualitas ibadah seseorang. "Ibadahnya lebih baik dari sebelum Ramadhan," ujarnya.

Dalam konteks Ansor, peningkatan intensitas dan kualitas gerakan dalam berkhidmah adalah bukti puasa Ramadhan diterima. "Kalau gerakannya mlempem berarti puasanya belum beres," katanya.

Oleh karena itu, ia menyerukan kepada pengurus baru GP Ansor Kabupaten Kuningan dan seluruh kader untuk dapat membuktikan gerakannya lebih baik dari sebelumnya.

"Buktikan gerakannya luar biasa. Itu termasuk tanda ibadah puasa kita selama bulan Ramadhan diterima," kata Ustadz Abdul Azis.

Dalam kesempatan itu, Ketua GP Ansor Kabupaten Kuningan M Muhaemin menyampaikan bahwa kepemimpinannya akan fokus dalam pengembangan ekonomi.

"Kita akan fokus soal ekonomi untuk kesejahteraan para kader Ansor Banser yang ada di Kabupaten Kuningan," katanya.

Namun, hal tersebut tidak menafikan gerakan inti Ansor dalam bidang keagamaan. Sebab, ia mendapatkan pesan, bahwa ruh NU adalah mengaji. "Maksimalkan wajib ngaji," katanya.

Sementara itu, Ketua PCNU KH Aminuddin mengingatkan bahwa Ansor merupakan pemegang tongkat estafet kepemimpinan NU masa depan.

Abah Aam, sapaan akrabnya, mengutip bait Alfiyyah Ibnu Malik untuk menegaskan pesannya, wa maa yali al-mudlafa ya'ti khalafa 'anhu fi al-i'rabi idza ma hudzifa. Menurutnya, Ansor harus siap menjadi penerus kepemimpinan NU saat perubahan zaman.

Pewarta: Syakir NF