• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 24 April 2024

Kuluwung

Semangat Berkurban

Semangat Berkurban
Semangat Berkurban. (Ilustrasi: NUO).
Semangat Berkurban. (Ilustrasi: NUO).

Idul Adha atau Idul Qurban atau lebaran Haji tidak bisa lepas dari sejarah Nabi Ibrahim as. Dengan kata lain Idul Adha adalah napak tilas dari pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim as dan keluarganya. 


Nabi Ibrahim as yang hidup 2000 tahun SM di sekitar Babilonia, dikenal orang yang sangat mencintai Allah melebihi cintanya kepada siapapun selain Allah termasuk kepada anak dan istrinya, hingga pantas jika dia dikenal dengan Khalilullah, kekasih Allah. Kecintaannya kepada Allah melebihi kepada siapapun selain Allah termasuk istri dan anaknya. 


Berbagai macam ujian Allah berikan kepada Nabi Ibrahim sebelum mendapat gelar Khalilullah. Dari mulai lama tidak memiliki keturunan, setelah punya anak yang sangat dirindukannya itu Allah kembali menguji beliau dengan perintah untuk menempatkan Siti Hajar istri keduanya bersama putranya di sebuah lembah gersang tak berpenghuni yang tidak ada satu pohonpun tumbuh di atasnya. 


ربنا اني اسكنت من ذريتي بواد غير ذي زرع عند بيتك المحرم 


Setelah meyakinkan istrinya, bahwa beliau diperintahkan untuk kembali ke Palestina, Nabi Ibrahimpun berpamitan. Dengan berlinang air mata, Siti Hajar bergumam: 


"Duhai sumaiku ! Jika ini semua perintah dari Allah, lakukanlah dan jangan kau khawatirkan aku dan anak kita yang masih bayi ini, pergilah suamiku ! "


Setelah bertahun-tahun Nabi Ibrahim meninggalkan istri dan putrinya, tibalah saatnya beliau menengok mereka ke lembah itu. Betapa senangnya beliau ketika istri dan putranya yang kini beranjak dewasa, dalam keadaan baik baik saja. Mereka pun larut dalam kebahagiaan walaupun hanya sesaat saja. Karena Nabi Ibrahim harus menghadapi tahapan ujian selanjutnya, beliau diperintahkan Allah untuk menyembelih Ismail putranya yang dirindukan kehadirannya sejak puluhan tahun yang lalu. 


Bisa kita bayangkan betapa hebatnya gejolak hati keluarga ini, sudah lama tak punya anak, setelah punya harus ditinggalkan di lembah tandus, setelah anak menginjak dewasa, anaknya harus disembelih. Tapi demikianlah Nabi Ibrahim as, tetap tegar, semua perintah Allah itu beliau lakukan dengan tulus ikhlas. Tapi yang harus menjadi catatan adalah beliau tetap mengajak keluarganya untuk bermusyawarah. 


فلما بلغ معه السعي قال يابني اني أرى في المنام اني اذبحك فانظر ما ذا ترى قال يا ابت افعل ما تامر ستجدني إن شاء الله من الصابرين


Semangat berkorban yang telah ditunjukan oleh Nabi Ibrahim as dan keluarganya hendaklah dapat kita ikuti dalam mencari dan mendapatkan cinta Allah ta'ala. Pengorbanan yang beliau lakukan melahirkan tonggak sejarah yang luar biasa sebagai bagian risalah Nabi kita Muhammad SAW. Kota Mekah almukarromah yang kini dirindukan oleh milyaran muslim di seluruh dunia ternyata lahir dari keteguhan seorang suami yang rela mengorbankan segalanya demi meraih cinta dari Rabb nya. Kota suci Mekah ternyata lahir dari ketaatan seorang istri kepada suaminya, terbentuk dari kesolehan seorang anak yang rela dikorbankan demi memenuhi perintah Allah dan orang tuanya. 


Hidup adalah perjuangan, setiap perjuangan memerlukan pengorbanan, dan pengorbanan membutuhkan keikhlasan.


اللهم صل على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد كما صليت على سيدنا ابراهيم وعلى ال سيدنا ابراهيم وبارك على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد كما باركت على سيدنا ابراهيم وعلى ال سيدنا ابراهيم في العالمين...


Selamat hari raya idul Adha 1443 H


A.Ruhyat Hasby (kang uyan), Butiran debu bendera NU Karawang dan penikmat kopi bah uceng


Kuluwung Terbaru