Oleh Iin Nasihin
Semua yang nampak akan hancur
Kecuali membaca makna dalam dinding tembok
Seperti rasa di buah yang ranum
Atau kuncup bunga dari biji
Bukankah daun dan dahan itu biji
Terlalu menyangka debu kehidupan
Padahal anginlah sang penghembus
Menembus memori cerita lama
Gema angin menggema
Terhantam dinding ngarai bisu
Goa goa tertutup kepiluan
Terbawa alunan seruling gembala
Tanpa makna, penuh misteri
Tiupan angin daun cemara
Berderu tangis terbentur pinus
Alunan nyanyian bernada luka
Di pegunungan berhujan lembut
Menyelami kehidupan pengembara
Tanpa bekal bermodal yakin
Walau tau Tuhan bukan dibalik gunung
Atau berbicara di perut nun
Penulis adalah penyuka kegiatan terbuka dan anggota Lesbumi MWC Cileunyi, Kabupaten Bandung
Terpopuler
1
Bacaan Doa Akhir dan Awal Tahun Lengkap dengan Arab Latin dan Terjemah
2
Khutbah Jumat Muharram 1447 H: Hijrah, Karena Allah Bersama Orang yang Bertakwa
3
Konflik Iran-Israel Sempat Ganggu Penerbangan Haji, Menag: Sekarang Sudah Mulai Lancar
4
Diskusi Imam Al-Ghazali di Istana: Siapakah Ulama Itu?
5
Dua Mata Pisau Hijrah Teknologi
6
Dari Mutu, Aswaja, hingga Kesejahteraan Guru NU Jadi Bahasan Raker II Pergunu Kabupaten Bogor di Cisarua
Terkini
Lihat Semua