Kota Bandung

LPBINU Jabar Gelar Pertemuan dengan Tim Siaga Bencana Sekolah Dampingan di Kabupaten Bandung

Selasa, 29 April 2025 | 13:36 WIB

LPBINU Jabar Gelar Pertemuan dengan Tim Siaga Bencana Sekolah Dampingan di Kabupaten Bandung

LPBINU Jabar Gelar Pertemuan dengan Tim Siaga Bencana Sekolah Dampingan di Kabupaten Bandung. (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Barat menggelar pertemuan dengan Tim Siaga Bencana dari 10 sekolah dampingan di Kabupaten Bandung. Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan tahun ketiga Program Community-Based Climate Change Adaptation (CBCCA), yang merupakan kerja sama antara LPBINU Jabar dengan Save the Children Indonesia dan Save the Children Korea.

 

Pertemuan berlangsung pada 22–28 April 2025 di sepuluh sekolah, yakni SDN Bojongnangka, SDN Pasirhuni, SDN Cisero, SDN Babakan Sukamulya, SIT Qordova, SMPN 3 Rancaekek, SDN Malakasari, SDN Jati 01, SMPN 3 Baleendah, dan SMPN 4 Baleendah.

 

Ketua LPBINU Jawa Barat, Dadang Sudardja, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk Mensosialisasikan program CBCCA tahun ketiga, Mengevaluasi pelaksanaan program adaptasi perubahan iklim yang telah berjalan selama dua tahun terakhir, Merancang rencana tindak lanjut guna memperkuat implementasi program, Meningkatkan keterlibatan warga sekolah, pendidik, serta orang tua dalam aksi adaptasi perubahan iklim.

 

Selain itu juga untuk Meninjau pelaksanaan pertemuan rutin dan hasil yang dicapai, termasuk integrasi adaptasi perubahan iklim ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Melakukan koordinasi untuk peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2025, Manajer Program CBCCA, Muhammad Hiqal Fahrurozi, menambahkan bahwa kegiatan ini menghasilkan beberapa output penting, antara lain:

 

Disampaikannya rencana kegiatan CBCCA tahun ketiga kepada seluruh pihak terkait, Pembaruan Surat Keputusan (SK) Tim Siaga Bencana di setiap sekolah, Rekomendasi tindak lanjut untuk masing-masing sekolah, Penyusunan rencana aksi dalam rangka peringatan HKBN 2025.


Sementara itu, salah satu fasilitator program, Ratna atau yang akrab disapa Nana, menekankan pentingnya sinkronisasi rencana kerja tahun ketiga dengan kalender pendidikan sekolah.

 

“Hal ini penting agar kegiatan tidak berbenturan dengan proses belajar mengajar, dan pelaksanaannya bisa lebih optimal karena sudah dirancang dengan matang,” ujarnya.