• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 19 April 2024

Hikmah

LPBINU Jabar Mulai Garap Kampung Siaga Bencana di Dua Wilayah Ini

LPBINU Jabar Mulai Garap Kampung Siaga Bencana di Dua Wilayah Ini
Pengurus LPBINU masa khidmah 2022-2027. (Foto: NUJO)
Pengurus LPBINU masa khidmah 2022-2027. (Foto: NUJO)

Bandung, NU Online Jabar
Dalam rangka mendukung program pemerintah dan melaksanakan program Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dalam bidang kebencanaan, Pimpinan Wilayah Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Barat akan melakssanakan program Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat dan Penerapan Program Satuan Pendidikan aman Bencana, melalui pendekatan Kampung Siaga Bencana yang terintegrasi dengan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).


Kegiatan ini didukung dan bekerja sama dengan Yayasan Save The Children Indonesia (STC) yang akan berlangsung mulai bulan April sampai dengan bulan November 2022, atau selama delapan bulan.


Lokasi kegiatan ini di dua desa dan 4 sekolah serta pesantren yang ada di Desa Pamanukan, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, serta di Desa Sindangjaya, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya. 


Program ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan, keterampilan masyarakat, dan warga sekolah dalam menghadapi ancaman bencana. 


“Hasil yang diharapkan dari terlaksananya program ini, masyarakat di dua desa dan warga sekolah di empat sekolah dan pesantren, memilki kesiapsiagaan, serta ketangguhan dalam menghadapi bencana. Mampu melindungi diri, mampu melindungi aset dan mampu bangkit Kembali apabila terjadi bencana di daerah dan sekolah mereka,” ujar Dadang Sudarja, Ketua LPBINU Jabar, Senin (04/04). 


Pada pelaksanaanya, lanjut Dadang, PW LPBINU Jawa Barat akan berkoordinasi dan bekerja sama dengan PC LPBINU di Subang dan Kabupaten Tasikmalaya, BPBD Kabupaten, serta Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Kantor Kementerian Agama dua Kabupaten, subang dan Tasikmalaya, serta dengan Kecamatan dan Desa Setempat.


Kegiatan yang dilaksanakan meliputi antara, pembuatan Dokumen Kajian Risiko Bencana, baik di Desa maupun di sekolah atau pesantren, kemudian Pembuatan Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana, Pembentukan Tim Siaga Bencana, Pembuatan Dokumen Rencana Kontijensi, Pembuatan SOP Kedaruratan atau Rencana Penanggulangan Kedarurata Bencana (RPKB). Dapur Umum, Pemasangan Tenda Pengungsian, Manajemen Pengungsian, serta Simulasi dalam menghadapi kedaruratan/bencana,  Pembuatan Jalur dan route evakuasi, baik di desa dan tempat rawan bencana serta di sekolah, dan materi  lainnya yang berkaitan dengan Penanggulangan Becana. 


“Kegiatan ini berupa workshop dan pelatihan lapangan, dan praktik langsung di lapangan dengan dipandu oleh fasilitator dan instruktur dari LPBINU Jawa Barat, BPBD dan Dinas Sosial. Semua kegiatan ini dilakukan secara partisipastif dengan melibatkan berbagai pihak, pemerintah desa, tokoh masyarakat, Pemuda (Karang Taruna), PKK, Bidang Desa, Linmas dll),” terang Dadang.


Sementara, untuk warga sekolah, pelatihan berpusat pada anak. Di mana anak-anak dalam hal ini peserta didik, berperan serta dan menjadi actor utama dalam menyusun berbagai dokumen, dengan melibatkan juga guru/Tenaga Pendidikan, Tenaga Kependidikan, Komite dan perwakilan orang tua peserta didik. Dalam simulasi kedaruratan, diikuli oleh serluruh warga sekolah.


“Melalui program ini, diharapkan bisa menjadi percontohan PW LPBINU Jawa Barat dalam program Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat dan Penerapan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana,” pungkas Dadang. 


Editor: Agung Gumelar


Hikmah Terbaru