Agung Gumelar
Penulis
Bandung, NU Online Jabar
Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBINU) Jawa Barat Dadang Sudarja membeberkan bahwa ada 4 program prioritas LPBINU Jabar selama periode kepengurusan 2021-2026.
Empat program prioritas tersebut diantaranya pertama, kegiatan pelatihan tata kelola oganisasi/kelembagaan. Kedua, pembentukan Tim Tanggap Darurat. Ketiga, pengurangan risiko bencana dengan melakukan pelatihan kepada masyarakat dan sekolah melalui Kampung Siaga Bencana, Desa Tangguh Bencana, dan Penerapan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Keempat, program Lingkungan Hidup yang akan membuat Kampung Iklim (Proklim) di wilayah pesisir utara dan selatan.
Dadang mengatakan, kegiatan pelatihan tata kelola organisasi/kelembagaan dengan sasaran LPBINU kabupaten/kota ini dalam rangka memperkuat kapasitas dan kemampuan para pengurus LPBINU dalam menjalankan program.
Lebih lanjut, mengenai pembentukan tim tanggap darurat, ia menjelaskan bahwa ini menjadi penting dalam rangka memperkuat pelayanan kepada masyarakat yang terdampak Bencana.
Sementara itu, untuk program pengurangan risiko di tahun ini sasarannya adalah sekolah, madrasah, atau pondok pesantren yang berada di lingkungan Nahdlatul Ulama.
“Dengan melakukan pelatihan kepada masyarakat dan sekolah melalui pendekatan Kampung Siaga Bencana, Desa Tangguh Bencana, serta Penerapan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di sekolah, madrasah, dan pondok pesantren fokus tahun ini sasarannya adalah di lingkungan NU,” ujar Dadang.
Terkait dengan program lingkungan hidup sehat yang akan membuat Proklim di wilayah pesisir utara dan selatan, LPBINU Jabar bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup.
Dan dalam waktu dekat ini LPBINU Jabar juga akan bekerja sama dengan Save The Children dalam program Kampung Siaga Bencana di Kecamatan Cikalong dan Kecamatan Pamanukan Subang, serta di Kabupaten Tasikmalaya.
“Program ini akan berjalan dengan baik apabila didukung sumber daya manusia program ini akan dapat berkontribusi dalam pengurangan risiko bencana dan meningkatnya daya dukung lingkungan dari dampak perubahan iklim,” katanya.
“Khusus untuk program Penerapan Satuan Pendidikan Aman Bencana diharapkan dapat berkontribusi pada upaya melindungi warga sekolah dan pesantren dari ancaman bencana. Program dan kegiatan ini diharapkan mewujudkan sekolah dan pesantren tangguh bencana,” pungkasnya.
Pewarta: Agung Gumelar
Terpopuler
1
Bangkitkan Semangat Wirausaha, Talk Show di Cirebon Ajak Perempuan Muda Jadi Pelaku Ekonomi Mandiri
2
Angkatan Pertama Beasiswa Kelas Khusus Ansor Lulus di STAI Al-Masthuriyah, Belasan Kader Resmi Menyandang Gelar Sarjana
3
PBNU Serukan Penghentian Perang Iran-Israel, Dorong Jalur Diplomasi
4
Kuota Haji 2026 Baru Akan Diumumkan pada 10 Juli 2025, Kemenag Masih Tunggu Kepastian
5
Koleksi Manuskrip Warisan Ulama Sunda, KH Enden Ahmad Muhibbuddin Jadi Rujukan Tim Peneliti Naskah Nusantara
6
Isi Kuliah Umum di Uniga, Iip D Yahya Sebut Media Harus Sajikan Informasi ‘Halal’ dan Tetap Diminati
Terkini
Lihat Semua