• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 30 Juni 2024

Kota Bandung

KESEHATAN

Kolesterol: Asal Usul, Fungsi, dan Bahayanya Bagi Tubuh

Kolesterol: Asal Usul, Fungsi, dan Bahayanya Bagi Tubuh
Ilustrasi. (Foto: NU Online/freepik)
Ilustrasi. (Foto: NU Online/freepik)

Bandung, NU Online Jabar
Pernahkah kita terpikir dari mana kolesterol berasal? Biasanya, kita langsung tertuju pada makanan berlemak seperti santan, jeroan, seafood, dan makanan Padang. Benar, makanan tersebut memang dapat meningkatkan kolesterol.


Namun, tahukah Anda bahwa 75% kolesterol sebenarnya diproduksi oleh tubuh kita sendiri, tepatnya di organ hati? Sisanya, 25% berasal dari makanan.


Kolesterol ini memiliki fungsi penting, seperti: Memproduksi vitamin D dan beberapa hormon, membantu memecah lemak dalam tubuh.


Masalahnya, jika kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal (hiperkolesterolemia), hal ini dapat berakibat fatal bagi kesehatan.


Penyakit yang dapat ditimbulkan akibat kolesterol tinggi: Sakit jantung, Stroke, Penyakit ginjal kronis, Hipotiroidisme, Lupus.


Faktor Risiko Hiperkolesterolemia:

- Pola makan buruk: Terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak, gorengan, seafood, jeroan, dan makanan tinggi lemak trans.

- Kurang olahraga: Kurang bergerak dan berolahraga dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi.

- Obesitas: Orang dengan indeks massa tubuh (IMT) di atas 30 lebih berisiko terkena hiperkolesterolemia.

- Konsumsi alkohol dan rokok: Kebiasaan ini dapat meningkatkan kolesterol jahat (LDL).

- Usia: Pada usia diatas 40 tahun, kemampuan hati dalam menurunkan LDL umumnya menurun.

- Riwayat keluarga: Memiliki keluarga dengan kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko.


Gejala Kolesterol Tinggi:

Kolesterol tinggi umumnya tidak menunjukkan gejala, sehingga dijuluki "silent disease". Bahayanya, kolesterol tinggi dalam jangka panjang dapat membentuk plak di arteri, pembuluh darah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Plak ini dapat menyumbat arteri dan memicu: Penyakit jantung dan serangan jantung, serta Stroke.


Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kolesterol secara rutin, minimal 3 bulan sekali. Mengubah gaya hidup dengan mengurangi makanan berlemak dan gorengan, meningkatkan konsumsi sayur dan buah, rutin berolahraga, minimal 3-5 kali seminggu selama 30 menit, menjaga pola pikir untuk menghindari stres, berhenti merokok dan konsumsi alkohol.


Pengobatan Hiperkolesterolemia:

Selain perubahan gaya hidup, dokter mungkin akan meresepkan obat penurun kolesterol, seperti statin. Mari jaga kesehatan dengan mengelola kolesterol!


Sumber: NU Online


Kota Bandung Terbaru