• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Kota Bandung

KH Zakky Mubarak Jelaskan Berdakwah dengan Muhibbah

KH Zakky Mubarak Jelaskan Berdakwah dengan Muhibbah
KH Zakky Mubarak Jelaskan Berdakwah dengan Muhibbah
KH Zakky Mubarak Jelaskan Berdakwah dengan Muhibbah

Bandung, NU Online Jabar
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zakky Mubarak dalam taushiyah digitalnya menjelaskan salah satu metode berdakwah yang baik dan mudah di pahami oleh para mad’u-nya yaitu dengan cara Muhibbah.   

 

Kiai Zakky sapaan akrabnya menjelaskan Muhibbah sebagai cara dakwah dengan mencertiakan kisah serombongan anak-anak yang tinggal bersama Rasulullah Saw 

 

Menurutnya, ada serombongan anak-anak muda dari suatu perkampungan jumlahnya sangat banyak mereka berkunjung ke tempat Rasulullah Saw, di tempat Rasul mereka mempelajari agama islam, tentang akidah, fiqih, akhlak dan lain sebagainya. 

 

“Anak-anak itu usianya sebaya beda sedikit satu sama lain, mereka tinggal bersama Nabi selama 20 hari. Setelah 20 hari nabi tanya mereka masing-masing tentang keluarganya, karena nabi merasakan anak-anak muda ini sudah ingin kembali kepada keluarganya. Nabi katakan kembalilah kepada kampung halamanmu, ajarkan kepada mereka apa yang kamu peroleh dari tempat ini,” terang Kiai Zakky melalui akun facebooknya, Kamis (8/12).

 

 Anak-anak itu kembali ke kampung halamannya dengan segudang ilmu yang diperoleh dari Nabi Muhammad Saw, Nabi berpesan kepada anak-anak itu agar mempraktikan ilmunya di kampung halaman.

 

“Mereka kembali ke kampung halamannya dengan membawa ilmu yang banyak dan mereka kembangkan ilmu itu di kampung halamannya, dan inilah model dakwah yang baik dengan cara berkunjung lakukan muhibbah  kemudian ia kembali ajarkan apa yang diperoleh dari nabi dengan praktik, dengan mempraktikan solat dan lain sebagainya, di jelaskan, dan inilah salah satu cara dakwah yang baik, disamping mempelajari dan memperoleh ilmunya juga mempraktikannya,” ujarnya

 

Dalam kesempatan lain, Kiai Zakky jelaskan ada enam metode atau asa dakwah yang santun, toleran, dan humanis yang merupakan faktor penting dalalm kesuksesan dakwah Rasulullah.  

 

"Dengan metode tersebut mengantarkan manusia menjadi terpuji dan menjadi rahmat bagi umat semesta," katanya.

 

Pertama, qoulan maysura. Kalimat ini mengarahkan umat manusia agar menggunakan kalimat-kalimat yang ringan, singkat, tapi berbobot.  

 

"Dalam dakwah abad dakwah ini hendaknya dilakukan dengan kalimat-kalimat yang singkat dan tidak bertele-tele, tapi sarat dengan makna dan dengan kalimat yang menarik," katanya.  

 

Kedua, qulan syadida. Suatu kalimat yang benar, lurus dan jujur. Menurutnya, berdakwah dengan cara seperti ini akan mengantarkan para dai dan pendengarnya berjalin kelindan dalam suatu hubungan batin di antara kalbunya, sehingga pesan2 dakwah akan mudah diterima. 

 

Tiga, qoulan layyina. Perkataan yang lemah lembut, menimbulkan simpati dan empati terhadap para jamaah dan sesama para dai.  

 

Keempat, qoulan ma’rufa. Kalimat yang baik dan bermutu yang sesuai dengan situasi dan kondisi serta sesuai dengan kearifan lokal.  "(Ini) penting. Dalam komunikasi tidak cukup benar saja, tapi juga harus tepat," jelasnya.  

 

Kelima, qoulan baligho. Kalimat yang sangat mendalam sehingga menyentuh sanubari seseorang dan merasuk ke dalam lubuk hatinya.  

 

"Sehingga pesan dai akan terasa dan terus dikenang para pendengarnya," katanya. 

 

Keenam, qoulan karima. Perkataan yang mulia dan terlepas dari perkataan yang menyinggung atau menyakiti orang lain. '

 

"Dengan pendekatan ini sehingga para dai akan diterima oleh para jamaahnya dengan penuh kerinduan," jelasnya.


Pewarta: Abdul Manap


Kota Bandung Terbaru