• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 9 Mei 2024

Keislaman

KOLOM NADIRSYAH HOSEN

Kesalahan Musa

Kesalahan Musa
(Ilustrasi: NU Online).
(Ilustrasi: NU Online).

Masih tentang Nabi Musa. Al-Quran mencatat dalam surat Al-Qashas saat Nabi Musa melakukan kesalahan fatal ketika masih remaja, dan belum diangkat sebagai Nabi. Saat melihat orang Qibti sedang bertengkar dengan seorang bani Israil, Musa memukul orang Qibti. Apa lacur, pukulan Musa berakibat tewasnya orang Qibti.


Dalam bayang ketakutan perbuatannya bakal diketahui tentara Firaun, keesokan harinya Musa melihat orang bani Israil yang sama (sebagian ahli tafsir menyebut namanya Samiri) lagi-lagi ribut dengan orang Qibti.


Bani Israil ini berteriak meminta pertolongan Musa lagi. Musa kesal dong: “Kamu emang biang kerok yah. Kemarin berantem, hari ini berantem lagi.”


Orang bani Israil yang kemarin dibantu Musa, malah teriak sehingga terdengar banyak orang: “Musa, kamu jangan marah gitu dong. Kamu emangnya mau membunuh saya seperti yang kemarin kamu lakukan sama orang Qibti. Saya mungkin biangkerok dan sesat karena tukang berantem, tapi kamu itu pembunuh yang bertindak sewenang-wenang!”


Ngeselin banget kan. Orang yang sudah dibantu dan bikin Musa mekakukan kesalahan fatal, malah gak tahu diri gini. Akhirnya menjadi viral deh kalau orang Qibti yang kemarin itu dibunuh oleh Musa.


Musa menyadari kesalahannya dan dia memohon ampun kepada Allah. QS al-Qashas ayat 16 menginfokan kepada kita bahwa Allah sudah mengampuni Musa.


Namun kesalahan ini membuat Musa trauma. Bahkan kelak di akhirat Musa pun masih mengungkit kesalahan masa lalunya ini.


Tapi di sinilah skenario Allah yang luar biasa. Kesalahan Musa itu justru menjadi dimulainya pembebasan bani Israil dari perbudakan di Mesir selama 400 tahun. Kesalahan ini pula yang membuat Musa meninggalkan istana Firaun. Kesalahan ini pula yang menghantarkan Musa menjadi Nabi-nya bani Israil.


Ya Rabb, seperti Musa yang menyesali dan memohon ampun atas kesalahan masa lalunya, ampuni kesalahan dan sayangi kelemahan kami. Ubahlah kesalahan kami itu menjadi sebuah keberkahan dengan datangnya anugerah dari sisi-Mu. Gantilah semua derita akibat peristiwa masa lalu itu menjadi sebuah energi positif untuk memperbaiki diri kami. Tuntunlah kami berjalan menuju pelukan kasih sayang-Mu.


KH Nadirsyah Hosen,  salah seorang Dosen Senior Monash Law School


Keislaman Terbaru