Sejumlah Bangunan di Pesantren Nurul Amanah Datarkupa Cimanggu Terendam Banjir

Kabupaten Sukabumi, NU Online Jabar
Pasca bencana alam yang terjadi di Kabupaten Sukabumi beberapa waktu lalu, turut memberikan dampak pula pada Pesantren, salah satunya Pesantren Nurul Amanah. Dalam video yang tersebar di Whatsapp, pesantren yang beralamat di Kampung Datarkupa desa Karangmekar Kecamatan Cimanggu Kabupaten Sukabumi tersebut sempat terendam banjir dengan ketinggian air sekira 1 meter dan merendam sejumlah bangunan antara lain asrama santri, aula, hingga rumah pimpinan pesantren Nurul Amanah Datarkupa Cimanggu.

"Jumlah santri yang terdampak di pesantren Nurul Amanah ada 11 orang. Kegiatan pengajian belum berjalan, karena sebagian besar kitab kuningnya terbawa arus banjir," ujar Ketua GP Ansor Cimanggu Hipdi Amril kepada NU Online Jabar pasca mendatangi pihak pesantren, Ahad (8/12/2024).

"Sementara mah tadi hasil abdi ngobrol sareng ibu Nyaina (Ibu Nita) masih beberesih kang. Sementawis bantosan anu masuk nembe sembako ti Pasantren Al-Aman," tambahnya.

Hipdi juga mengatakan, kondisi terkini di Pesantren Nurul Amanah berangsur membaik, Ia menyebutkan bagi masyarakat yang ingin memberikan bantuan bisa langsung mendatangi pihak pesantren atau melalui GP Ansor Cimanggu dengan menghubungi nomor Whatsapp di 0856-2496-1410 an Hipdi Amril.

Sebagai informasi, Pesantren Nurul Amanah merupakan salah satu pesantren yang ada di Kecamatan Cimanggu. Saat ini, pesantren tersebut dipimpin oleh Ajengan Risma dan Ibu Nyai Nita.

Update Bencana Alam di Sukabumi Selatan

Cuaca Ekstrim yang melanda wilayah Kabupaten Sukabumi sejak Selasa (3/12/2024) hingga Senin (9/12/2024) memberikan dampak kepada 39 kecamatan dan 172 Desa. Bahkan, pemerintah Kabupaten Sukabumi telah menetapkan status tanggap darurat terhadap bencana alam ini sejak Rabu, 4 Desember 2024.

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Pos Komando Kabupaten Sukabumi per hari Senin (9/12/2024), peristiwa alam yang menghantam Sukabumi dengan berbagai macam bencana, mulai dari tanah longsor, banjir bandang, dan pergerakan tanah ini, telah membuat 10.160 Jiwa dari 6.312 Kepala Keluarga (KK) terdampak, 3.064 Jiwa dari 939 KK mengungsi dan 10 Jiwa meninggal dunia..

Selain mengancam nyawa, bencana alam ini juga memporak porandakan ribuan bangunan rumah warga, mulai dari kategori rusak berat hingga yang terendam. Sebanyak 1.419 Kategori rusak berat, 1.101 rusak sedang, 827 rusak ringan, 436 rumah terancam, 1.170 rumah terendam.

Hingga saat ini, pemerintah dan BPBD Kabupaten Sukabumi terus berkoordinasi dengan aparat setempat, BPBD Jabar dan instansi terkait lainnya untuk melakukan evakuasi dan normalisasi wilayah terdampak.