Kabupaten Sukabumi

LAZISNU Kabupaten Sukabumi Buka Kotak Koin NU, Terkumpul Capai 800 Juta Lebih

Rabu, 8 Januari 2025 | 15:00 WIB

LAZISNU Kabupaten Sukabumi Buka Kotak Koin NU, Terkumpul Capai 800 Juta Lebih

Pembukaan Kotak LAZISNU dihadapan Rais Syuriah PCNU Kabupaten Sukabumi. (Foto: NU Online Jabar/LAZISNU Kab Sukabumi).

Kabupaten Sukabumi, NU Online Jabar
Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Sukabumi melakukan pembukaan kotak Koin NU serentak dari seluruh UPZIS se-Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang dibuka setiap satu bulan sekali. Total perolehan Koin NU Kabupaten Sukabumi yang diakumulasikan sejak Januari hingga Desember 2024 ini mencapai Rp801.718.012. Sementara itu total perolehan ZIS selama 2024 senilai Rp 5.905.601.612. 


Menanggapi hal tersebut, Sekretaris LAZISNU Kabupaten Sukabumi, Ahmad Sodikin mengatakan Koin NU merupakan realisasi dari kemandirian NU. Ia menyebutkan, petugas yang menangani program Koin NU yaitu petugas struktrural maupun kultural dari berbagai tingkat LAZISNU di Kabupaten Sukabumi.


"Sasaran ini adalah warga NU," jelasnya kepada NU Online Jabar pada Rabu (25/12/2024) lalu.


Ahmad Sodikin juga menuturkan, hal tersebut untuk menggerakkan warga NU secara kolektif untuk menggapai kemandirian.


"Kegiatan ini bersifat edukasi memberikan contoh langsung. Gerakan ini langsung dicontohkan Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Sukabumi KH Muhammad Anshori Fudholi, yang memberikan contoh kepada kita semua bagaimana caranya menghidupkan dan menjalankan program Koin NU ini," ujarnya.


Menurutnya, Koin NU yang terhimpun ini akan disalurkan untuk berbagai program diantaranya kesehatan, kematian, pengadaan lampu dan pembayaran listrik masjid dan mushala. 


Adapun realisasi dari Koin NU Sukabumi 2024 antara lain: Pertama, terkait pelaksanaan program kesehatan, UPZISNU di Kabupaten Sukabumi bekerjasama dengan klinik setempat. Masyarakat yang mengikuti program Koin NU ini bisa berobat ke klinik tadi dengan membawa sebuah kartu.


"UPZIS setempat mempunyai data warga yang berobat setiap bulan ke dokter tersebut. Nanti setiap bulan diklaim pembayarannya di dokter (klinik) tersebut," jelasnya.


Kedua, lanjutnya, terkait dengan kematian. Pihaknya memberikan layanan mulai dari penggalian kubur, hingga kain kafan dan pengajian selama tujuh hari dibiayai oleh LAZISNU.


"Biasanya kami mengeluarkan biaya per satu orang (yang menunggal) sekitar Rp2 jutaan. Itu yang besar di biaya pengajian satu minggu, karena kami membentuk tim dan ustadz pengajian. Ada tujuh orang. Tujuh orang itu dibiayai kami selama satu Minggu itu, sampai khatam Al-Qur'an," ungkapnya.


Ketiga, sambungnya, yakni program lampuniasi. Ahmad Sodikin menyebut, program ini untuk menerangi kawasan yang gelap dan sudah berjalan cukup lama di berbagai kecamatan, di antaranya Kecamatan Cicurug, Cidahu, Parakansalak, Cibadak dan Cisaat.


"Keempat adalah pembayaran listrik masjid atau mushala, itu pembayarannya setiap bulan. Yang sudah berjalan di 5 kecamatan di atas. Itu pentasarufan Koin NU ini," lanjutnya.


Pria yang akrab disapa Aceng ini berharap program tersebut bisa terus berjalan dan semakin berkembang. Serta mendapat dukungan dari warga NU.


"Itu harapan kami terkait program Koin NU ini," tandasnya.


Pewarta: Ahmad Solkan