• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 28 April 2024

Kabupaten Cirebon

Undang Menteri, Puluhan Pengasuh bakal Bentuk Jaringan Pondok Pesantren Ramah Anak

Undang Menteri, Puluhan Pengasuh bakal Bentuk Jaringan Pondok Pesantren Ramah Anak
Undang Menteri, Puluhan Pengasuh bakal Bentuk Jaringan Pondok Pesantren Ramah Anak. (Credit foto: Facebook Fikri Khawarizmi).
Undang Menteri, Puluhan Pengasuh bakal Bentuk Jaringan Pondok Pesantren Ramah Anak. (Credit foto: Facebook Fikri Khawarizmi).

Cirebon, NU Online Jabar
Sekira 25 pondok pesantren dari berbagai wilayah di Indonesia akan membentuk jaringan pondok pesantren ramah anak atau JPPRA. Jaringan ini berkomitmen untuk melakukan pencegahan kekerasan terhadap anak, terlebih di lingkungan pendidikan dengan mengatasnamakan pesantren.  Ketua Panitia Deklarasi JPPRA, Agung Firmansyah mengatakan, puluhan pengasuh atau pun delegasi pondok pesantren sudah menyatakan kehadirannya, terutama yang berada di wilayah Kabupaten dan Kota Cirebon, Indramayu, Kuningan, dan Majalengka. 


"Ada juga dari Mojokerto, Banyuwangi, Jakarta, dan Lampung yang menyatakan kesediaannya untuk bergabung via online," kata Agung Ahad (18/6/2023). 


Ia menjelaskan, rencananya deklarasi akan digelar pada Jumat, 23 Juni 2023 mendatang, di Pondok Pesantren Ketitang Cirebon. Kegiatan juga diisi dengan agenda seminar nasional bertema 'Membumikan Konsep Perlindungan Anak dalam Islam' yang akan dibuka oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau Bintang Puspayoga. 


"Pembicaranya antara lain Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak (LPAI) Kak Seto (Seto Mulyadi), Direktur PD Pontren Kemenag, Kadis DPPKBP3A Kabupaten Cirebon, Ketua Baznas Cirebon, serta Asisten Staf Presiden, Romzi Ahmad," katanya. 


Menurut Agung, acara tersebut diselenggarakan berkat kerja sama antara Ikhbar Foundation dan Pondok Pesantren Ketitang Cirebon. "Kami juga mendapatkan banyak dukungan terkait gagasan ini," kata pria yang juga menjabat Mudir Ikhbar Foundation tersebut. 


Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Ketitang Cirebon, KH Ahmad Zuhri Adnan mengatakan, gerakan ini sangat penting dilakukan seiring adanya ancaman kesan negatif yang muncul akibat banyaknya kasus kekerasan anak, terutama kekerasan seksual, yang terjadi di lembaga-lembaga mengatasnamakan pesantren. 


"Kalangan pesantren tidak cukup hanya dengan membantah, mengecam, atau pun menyebut bahwa mereka para pelaku cuma oknum. Dibutuhkan komitmen kuat untuk bersama-sama mencegah kejahatan itu terjadi, tidak hanya di pesantren, tetapi di mana pun," katanya. 


Pewarta: Sofhal Adnan
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Kabupaten Cirebon Terbaru