• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 28 Maret 2024

Kabupaten Bogor

Wakil Katib PWNU Jabar: Berjuang di NU Bawa Keberkahan Bagi Diri, Keluarga dan Masyarakat

Wakil Katib PWNU Jabar: Berjuang di NU Bawa Keberkahan Bagi Diri, Keluarga dan Masyarakat
Lailatul Ijtima PARNU Cilebut Barat, Wakil Katib PWNU Jabar: Jangan Berorientasi Pada Hasil. (Foto:
Lailatul Ijtima PARNU Cilebut Barat, Wakil Katib PWNU Jabar: Jangan Berorientasi Pada Hasil. (Foto:

Bogor, NU Online Jabar
Wakil Katib Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat KH Cep Herry Syarifudin menjadi pemateri dalam pengajian Lailatul Ijtima' yang diadakan oleh Pengurus Anak Ranting Nahdlatul Ulama (PARNU) Cilebut Barat di bawah naungan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sukaraja Kabupaten Bogor pada Ahad (04/09) malam. 


Kiai Cep Herry menjelaskan, dalam berjuang menebarkan dakwah an-Nahdliyah jangan berorientasi kepada hasil atau orang lain harus berubah berkat nasehat kita.


"Sebab hakekat dakwah kita sama saja dengan dakwah para Rasul yaitu hanya sebagai penyampai pesan-pesan Allah dan Rasul-Nya. (innamaa analbalaaghul mubin). Masalah orang lain yang menjadi sasaran dakwah kita itu akan berubah saleh atau tidak, nurut atau tidak, itu bukan urusan kita. Tapi sudah menjadi wilayah gusti Allah, sang pemberi hidayah," ujarnya.


"Kalau kita terlalu berharap orang lain harus berubah berkat usaha kita, niscaya akan capek hati dan pikiran kalau tidak sesuai dengan harapan," sambung Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrahim tersebut.


Kiai yang juga ahli gramatika Bahasa Arab tersebut juga menegaskan, pengajian tentang penguatan akidah Ahlussunnah wal Jamaah dan harkah an-Nahdliyah harus terus diupayakan.  


"Terus mengadakan pengajian penguatan akidah Aswaja dan harakah an-Nahdhiyyah baik malam hari (lailatul ijtima') ataupun siang (naharul Ijtima'). Jangan dibedakan mengajar dan belajar sebanyak 1 orang dengan 1000 orang anggap sama saja. Ini berguna sekali untuk melatih keikhlasan dan keistiqomahan," paparnya.


Ia yakin, bahwa pendiri NU Hadratus Syeikh KH Hasyim Asy'ari akan memberikan syafaat kepada siapa saja yang mengurus NU, bukan yang menjadi pengurus NU.


"Justru yang jelas-jelas kelihatan perjuangannya mengurus NU adalah para muharrik di tingkat anak ranting (tingkat dusun, mesjid/musholla), ranting NU (tingkat desa/kelurahan) dan MWCNU (tingkat kecamatan). Tidak sedikit yang menjadi pengurus NU tapi untuk mencari jabatan, popularitas, fasilitas dan keuntungan duniawi lainnya. Yang seperti ini tidak akan dibela oleh Hadratus Syeikh di akhirat kelak," tegasnya.


Ia mengatakan, dalam hadits dijelaskan bahwa yang bisa memberi syafaat di hari kiamat selain Rasulullah SAW adalah para ulama yang saleh.


Dalam kesempatan yang sama, Kiai lulusan Pesantren Cipasung tersebut juga mengingatkan, ketika sedang berjuang di NU jangan pilih-pilih posisi. Tetaplah berjuang dimanapun kita ditempatkan.


"Tirulah bagaimana kinerja pohon, yang menjadi akar jadilah akar yang kuat dan kokoh sehingga pohonnya tidak mudah tumbang. Yang menjadi batang, jadilah batang yang kokoh dan tangguh tidak mudah roboh oleh terpaan angin atau cobaan apapun. Yang menjadi dahan, jadilah dahan yang kuat serta bisa berkembang menghasilkan ranting-ranting yang kuat dan berbuah yang lebat serta nikmat disantap oleh siapapun. Yang menjadi daun, jadilah daun yang menciptakan kerindangan dan kenyamanan bagi orang yang berlindung,"


"Yakinlah bahwa berjuang di NU itu akan membawa keberkahan dan kemaslahatan bagi diri, keluarga maupun masyarakat. Selain itu apa yang kita telah sumbangkan akan diganti dengan rezeki berlimpah lagi berkah dari mana saja serta mendatangkan keberkahan yang besar baik pada keturunan, keluarga maupun usaha kita,"


Selain itu, Ketua Tanfidziyah MWCNU Abdul Halim menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya acara penuh berkah ini. 


"Kehadiran Kiai sudah memberikan keberkahan hidup, terlebih dengan ilmu yang diberikanya kepada kita sebagai warga Nahdliyin untuk bekal khidmat kita di NU sebagai pengurus struktural menjadikan kita lebih ghirah untuk mengusung satu abad NU dalam waktu dekat ini," pungkasnya. 


Sebagai informasi, kegiatan tersebut diawali dengan pembacaan Tawasul kepada Muassis NU dilanjutkan dengan Dzikir dan Tahlil serta Sholawat An-Nahdhiyah, dan diakhiri dengan Doa. Gus Chaer sebagai penggagas kegiatan sehingga peserta memenuhi Aula MWCNU Sukaraja Kabupaten Bogor. 


Pewarta : Abdul Mun'im Hasan
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Kabupaten Bogor Terbaru