LPBINU Jabar Evaluasi Proker Kemitraan Program USAID KUAT
Bandung, NU Online Jabar
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Barat menyelenggarakan workshop EAP (Evaluasi Akhir Periode) Program USAID KUAT (Komunitas Perkotaan untuk Aksi Tangguh) di Villa Saung Kuring Banjaran, Kabupaten Bandung, Ahad (24/4/2024).
Ketua LPBINU Jabar Dadang Sudardja menyampaikan EAP merupakan pertemuan yang dilakukan LPBINU Jabar khusus dengan para staf yang selama ini menjadi pelaksana program KUAT.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk menganalisis perkembangan program kerja berkala berdasarkan data pemantauan dan masukan dari masyarakat yang tidak hanya terlibat dalam program ini, akan tetapi juga melakukan identifikasi dan mengatasi tantangan dan peluang yang muncul,” terangnya.
Ia menambahkan, LPBINU Jabar secara aktif menggunakan data pemantauan dan umpan balik untuk membuat keputusan manajemen program yang tepat guna memastikan program tetap responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
“LPBINU Jabar sebagai pelaksana program kemitraan ini, harus bisa mengidentifikasi rekomendasi dan mengembangkan rencana aksi sebagai bentuk tindak lanjut. Kolaborasi ini memperkaya proses analisis dan refleksi, sekaligus dalam rangka meningkatkan akuntabilitas internal di LPBINU Jabar,” tambahnya.
Kegiatan ini diselenggarakan mulai tanggal 18 - 19 April 2024 diikuti oleh seluruh pendukung program KUAT.
Sementara itu menurut Irsyad Aziz yang bertanggung jawab sebagai Ketua Pelaksana materi yang dibahas dalam kegiatan ini:
1. Dokumen Rencana MEAL Program KUAT
2. Dokumen Rencana Detail Implantasi (Detailed Implementation Plan (DIP)
3. Tabel Pelacakan Kinerja Indikator (Indicator Performance Tracking Table (IPPT)
4. Finalisasi Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB)
5. Serapan Anggaran dan Revitalisasi.
Diketahui, Program USAID KUAT (Komunitas Perkotaan Untuk Aksi Tangguh) merupakan kerja sama LPBINU Jabar dengan CRS Indonesia dengan lokus kegiatan di Desa Citeko dan Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cusarua, Kabupaten Bogor selama 36 bulan.
Selama tiga tahun tersebut LPBINU Jabar akan menjadi mitra pelaksana yang mendukung peningkatan kesadaran masyarakat akan risiko bencana ditingkat permukiman dan rumah tangga.