• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 2 Juli 2024

Kabupaten Bandung

Apel Siaga Bencana dan Jambore Relawan LPBINU di Citarum Resmi Ditutup

Apel Siaga Bencana dan Jambore Relawan LPBINU di Citarum Resmi Ditutup
Apel Siaga Bencana dan Jambore Relawan LPBINU di Citarum Resmi Ditutup. (Foto: NU Online Jabar)
Apel Siaga Bencana dan Jambore Relawan LPBINU di Citarum Resmi Ditutup. (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar
Apel Siaga Bencana dan Jambore Relawan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBINU) Nahdlatul Ulama (NU) di titik nol Citarum, Situ Cisanti, Tarumajaya, Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, resmi ditutup pada hari Sabtu (25/5/2024). 


Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, sejak Kamis (23/5/2024) ini, ditutup oleh Ketua LPBI Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ace Hasan Syadzily.


Jambore ini diikuti oleh 300 relawan yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat, termasuk Tasikmalaya, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Cimahi, Sumedang, Bandung Barat, Kota dan Kabupaten Bekasi, Cianjur, Bogor, Banten, dan DKI Jakarta.


Dalam sambutannya, Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa keterampilan yang didapatkan oleh para peserta merupakan ilmu yang bisa dimanfaatkan dengan eksistensi NU di tengah-tengah masyarakat, terutama terkait tanggap bencana.


"Relawan LPBI harus bisa aktif dalam kerelawanan untuk bisa membantu sesama. Jangan berhenti di jambore ini saja. Mari kita laksanakan dari diri kita sendiri sebagai khalifah fil ardl, sehingga bisa menjadi manusia rahmatan lil alamin," ujarnya.


Ketua LPBINU Jabar, Dadang Sudardja, menyampaikan bahwa kegiatan jambore ini berjalan dengan lancar, baik yang dilaksanakan di ruangan maupun di lapangan. Hal ini terlihat dari antusiasme para peserta untuk mengikuti materi yang diberikan oleh para instruktur, meskipun harus basah-basahan karena hujan yang turun dengan deras.


Para peserta mendapatkan berbagai materi yang bersifat pengetahuan dan keterampilan, dengan metode workshop dan simulasi di lapangan. Materi-materi tersebut terkait dengan peran Nahdlatul Ulama dalam penguatan ketangguhan masyarakat terhadap bencana dan perubahan iklim.


Beberapa materi yang disampaikan dalam jambore ini antara lain:

-    Strategi Penguatan Ketangguhan Bangsa terhadap Bencana dan Perubahan Iklim oleh Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB.

-    Adaptive Social Protection untuk Memperkuat Ketangguhan Bangsa terhadap Bencana dan Perubahan Iklim oleh Direktur Jenderal Perlindungan Sosial Republik Indonesia.

-    Partisipasi Masyarakat dalam Mitigasi Bencana untuk Menghadapi Krisis Iklim oleh Ibu DR Aria Mariany dari Bandung Mitigasi Hub.

-    BAZNAS: Pendayagunaan ZISWAF untuk Penguatan Ketangguhan Masyarakat terhadap Bencana dan Perubahan Iklim.

-    Pengendalian Perubahan Iklim untuk Memperkuat Ketangguhan Bangsa terhadap Bencana oleh Direktur Jenderal Pengendalian dan Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

-    Materi Penanggulangan Bencana dalam Kurikulum Pendidikan di Lingkungan Satuan Pendidikan Kementerian Agama oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Bapak Prof DR. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP, M.T

-    Simulasi Pencarian dan Pertolongan (SAR).

-    Simulasi Pertolongan Pertama Pada Gawat Darurat.

-    Simulasi Logistik


Jambore ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan pengetahuan para relawan LPBINU dalam menanggapi bencana dan perubahan iklim. Selain itu, jambore ini juga diharapkan dapat memperkuat peran NU dalam membantu masyarakat yang terkena dampak bencana.


Ranti, salah seorang relawan LPBINU Jabar mengaku senang bisa terlibat dan berpartisipasi dengan acara ini. “Menurut saya kegiatannya sangat menyenangkan, materi yang luar biasa dengan pemateri yang pembawaannya asyik. Kita juga mendapatkan ilmu sekaligus refreshing menikmati alam situ Cisanti,” ujarnya. 


Hal senada juga disampaikan Sandi, salah seorang peserta Apel Siaga Bencana dan Jambore Relawan LPBINU yang merasa senang dan bangga bisa berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.


“Kegiatan seperti Jambore Relawan LPBINU memiliki manfaat besar dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi antar relawan dalam penanggulangan bencana. Selain itu, kegiatan ini juga memperluas jaringan relawan serta meningkatkan keterampilan dalam menangani situasi darurat,” ucapnya.


“Harapan saya semoga kegiatan semacam ini terus dilaksanakan dan semakin banyak relawan yang bergabung, agar dapat memberikan bantuan yang lebih besar dalam penanggulangan bencana di masa depan,” tuturnya.


Kabupaten Bandung Terbaru