• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Hikmah

Wasiat Rasulullah kepada Sayyidina Ali tentang Doa, Istighfar, Al-Qur’an, dan Dzikir 

Wasiat Rasulullah kepada Sayyidina Ali tentang Doa, Istighfar, Al-Qur’an, dan Dzikir 
Wasiat Rasulullah kepada Sayyidina Ali tentang Doa, Istighfar, Al-Qur’an, dan Dzikir. (Foto: NU Online Jabar)
Wasiat Rasulullah kepada Sayyidina Ali tentang Doa, Istighfar, Al-Qur’an, dan Dzikir. (Foto: NU Online Jabar)

Nabi Muhammad Saw bersabda, “Wahai Ali, hendaklah engkau senantiasa berdoa di antara adzan dan iqamah, karena doa yang dipanjatkan saat itu tidak akan ditolak. 


“Wahai Ali, bila engkau berdoa, bentangkan tanganmu sejajar dengan dadamu, tapi jangan mengangkatnya mengungguli kepalamu; dan (atau) berisyaratlah kepada Allah dengan jari telunjuk kananmu.”


“Wahai Ali,  jangan engkau mengeraskan suaramu ketika membaca al-Qur’an dan berdoa selagi ada orang-orang shalat, sebab yang demikian itu akan mengganggu shalat mereka.”


“Wahai Ali, siapa berdzikir kepada Allah Swt sebelum fajar, sebelum matahari terbit, dan sebelum matahari terbenam, maka Allah Swt malu (tidak akan) menyiksa orang tersebut dengan neraka.”


“Wahai Ali, apabila engkau selesai shalat (Subuh), duduklah di tempat shalatmu hingga matahari terbit. Sesungguhnya Allah Swt akan mencatatkan pahala bagi orang yang tetap duduk di tempat shalatnya seperti pahala seseorang yang melaksanakan haji dan umrah, atau memerdekakan budak, atau bersedekah 1000 dinar di jalan Allah Swt.”


“Wahai Ali, siapa yang setiap hari membaca doa ‘Astaghfirullahal ‘azhima lii wa liwalidayya, wa lijami’il muslimina wal muslimat, wal mu’minina wal mu’minat, al-ahya-i minhum wal-amwat (Aku memohon ampun kepada Allah Swt yang Maha Agung untukku, untuk kedua orang tuaku, untuk orang-orang Islam laki-laki dan perempuan, serta untuk orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, baik yang masih hidup ataupun sudah meninggal di antara mereka)’ sebanyak 25 kali, maka Allah Swt akan menetapkan orang tersebut sebagai bagian dari para kekasihNya. “


“Wahai Ali, siapa yang setiap hari membaca ‘Laa ilaha illallahu qabla kulli ahadin, la ilaha illallahu ba’da kulli ahadin, la ilaha illallahu yabqa rabbuna wa yafna kullu ahadin (Tiada tuhan selain Allah Swt, sebelum adanya semua orang; tiada tuhan selain Allah Swt, setelah adanya semua orang; tiada tuhan selain Allah Swt. Tetap kekal Tuhan kami, dan akan binasa setiap orang.)’ sebanyak 10 kali, niscaya tak satu pun malaikat tertinggal yang berada di seluruh petala langit, kecuali seluruhnya memohonkan ampun bagi orang tersebut.”


“Wahai Ali, siapa yang setiap harinya membaca ‘Allahumma barik lii fil mauti wa fiima ba’dal mauut (Ya Allah Swt, limpahkanlah keberkahan kepadaku pada saat kematian, dan limpahkan pula keberkahan kepadaku di dalam perkara-perkara setelah kematian)’, niscaya Allah Swt tidak akan menghisab segala sesuatu yang telah dikerjakannya selama hidup di dunia.”


“Siapa membaca takbir sebanyak 100 kali sebelum matahari terbit dan 100 kali pula sebelum matahari terbenam, niscaya Allah Swt memberikan pahala kepadanya sebanyak pahala yang diberikan kepada 100 orang ahli ibadah dan pula sebanyak pahala yang diberikan kepada 100 orang pejuang di jalan Allah Swt. Siapa yang dalam sehari-semalam bershalawat kepadaku sebanyak 100 kali, maka wajib baginya menerima syafaatku. Dan, ketahuilah bahwa banyaknya (membaca) istighfar merupakan benteng bagi orang-orang yang bertaubat dari api neraka.”


Kumpulan nasihat di atas dinukil dari kitab Washiyyatul Musthafa karangan Abdul Wahab As-Sya’roni


Hikmah Terbaru