M. Rizqy Fauzi
Penulis
Sebuah pertanyaan menarik diajukan Abu Abdullah al Husein bin Ahmad bin Sa’dan, seorang menteri pada masa dinasti Buwaihi (373-375 H) :
“Apakah ada perempuan yang menjadi laki-laki (maskulin)”.
Abu Hayyan al Tauhidi menjawab: “Abu Sa’id al Sairafi menceritakan kepadaku bahwa Aisyah binti Abu Bakar pernah disebut sebagai "Rajulah al Arab”. Ia bermakna "Perempuan Arab yang mempunyai kecerdasan dan keberanian". Atau lebih tepatnya memiliki karakter “maskulin”.
Sayangnya kata Abu Sa’id, “orang asing (non Arab) kemudian menenggelamkan predikat ini dari sirkuit sejarah. Sehingga tidak banyak orang mengenal Aisyah disebut kaumnya demikian. Demi Tuhan, dia benar-benar begitu (maskulin). Saya pernah mendengar orang mengatakan : “Kalau saja ayahnya punya anak laki-laki seperti dia (Aisyah) niscaya dia tidak akan bisa berbuat apa-apa di hadapannya (Aisyah)”.
Sang menteri bertanya lagi: “Apakah anda punya informasi tentang pandangan-pandangannya?”.
“Sangat banyak. Dia bicara banyak tentang hukum-hukum agama. Pendapat-pendapatnya sangat diperhatikan dan banyak dikutip dan ditransmisikan secara luas," jawab Abu Hayyan.
Baca Juga
Kemuliaan Bulan Rajab (3)
KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Ilmu dan Amal, Dua Pilar Meraih Keberkahan Hidup di Dunia dan Akhirat
2
KH Aziz Dorong MWCNU Pangenan Terus Giatkan Dakwah dan Jaga Aswaja
3
Kebijakan Kuota 50 Siswa Dinilai Populis, RMINU Jabar: Sekolah Swasta dan Pesantren Terancam
4
Uji Petik Juklak Dana Penanggulangan Bencana Digelar di Bogor
5
Haji 2025 Jadi Penutup Peran Kemenag, Menag Sampaikan 5 Inovasi, Progres, dan Harapan
6
Jens Raven Cetak 6 Gol, Timnas Indonesia U-23 Libas Brunei 8-0 di Laga Perdana Piala ASEAN U-23 Championship 2025
Terkini
Lihat Semua