• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Hikmah

Kolom Buya Husein

Siti Aisyah yang Gagah

Siti Aisyah yang Gagah
(Ilustrasi: freepik.com)
(Ilustrasi: freepik.com)

Oleh: KH Husein Muhammad
Sebuah pertanyaan menarik diajukan Abu Abdullah al Husein bin Ahmad bin Sa’dan, seorang menteri pada dinasti Buwaihi (373-375 H): “Apakah ada perempuan yang menjadi laki-laki (maskulin)”.  

 

Abu Hayyan al Tauhidi menjawab: “Abu Sa’id al Sairafi menceritakan kepadaku bahwa Aisyah binti Abu Bakar pernah disebut sebagai laki-laki Arab (Rajulah al Arab)”. (Kata ini tentu saja tidak sama dengan “mutarajjilah” (perempuan yang berperilaku laki-laki), melainkan mempunyai kecerdasan dan keberanian seperti umumnya laki-laki). Atau lebih tepatnya memiliki karakter “maskulinitas”.

 

"Sayangnya”, kata Abu Sa’id, “orang asing (non Arab) kemudian menenggelamkan predikat ini dari sirkuit sejarah. Sehingga tidak banyak orang mengenal Aisyah disebut kaumnya demikian.

 

Demi Tuhan, dia benar-benar begitu (maskulin). Saya pernah mendengar orang mengatakan:

 

“Kalau saja ayahnya punya anak laki-laki seperti dia (Aisyah) niscaya dia tidak akan bisa berbuat apa-apa di hadapannya (Aisyah)”. Sang menteri bertanya lagi : “Apakah anda punya informasi tentang pandangan-pandangannya?”.

 

“Sangat banyak. Dia bicara banyak tentang hukum-hukum agama. Pendapat-pendapatnya sangat diperhatikan dan ditransmisikan, jawab Abu Hayyan. 

 

Diriwayatkan bahwa Aisyah pernah menyampaikan tentang al Akhlaq al Karimah (budi perkerti luhur). Katanya :“Ada 10 akhlak karimah" : 

 
  1.  Jujur dalam ucapan,
  2.  Hati yang lapang
  3.  Menjaga amanat (kepercayaan),
  4.  Menjaga silaturrahim, 
  5.  Menyampaikan kebaikan, 
  6.  Memperhatikan tetangga, 
  7.  Menyayangi teman, 
  8.  Membayar layak para pekerja, 
  9.  Menjamu tamu dan (paling penting)
  10.  Memiliki rasa malu (untuk berbuat jahat).
    (Abu Hayan al Tauhidi, al Imta’ wa al Muanasah, III/199-200).
 

Catatan: Sejarah mencatat bahwa beliau Sayyidah Aisyah menjadi panglima dalam peristiwa Waq'ah Al Jamal (perang unta).


Hikmah Terbaru