Ketika Rasulullah SAW berziarah ke kuburan, beliau menyampaikan salam kepada ahli kubur: “Keselamatan dan kesejahteraan atas kalian, tempat tinggal orang-orang mukmin dan kami insya Allah akan segera menyusulmu”.
Beliau selanjutnya menyatakan:
“Aku sangat berbahagia, karena telah mengetahui saudara-saudaraku!”.
Para sahabat bertanya: “Bukankah kami ini saudara-saudaramu?”
Nabi menjawab: “Kamu sekalian adalah sahabatku, sedangkan saudara-saudaraku adalah mereka yang datang nanti di akhir zaman”.
Para sahabat bertanya lagi:
“Bagaimana engkau mengetahui umatmu yang datang kemudian?”
Beliau menjawab: “Bagaimana pendapatmu sekiranya ada seorang yang memiliki seokor kuda yang putih cemerlang yang berada di tengah-tengah rombongan kuda yang hitam pekat? Apakah kamu dapat mengenali kuda putih yang cemerlang itu?”
Para sahabat menjawab: “Iya pasti kami mengetahui wahai Rasulullah”. “Sesungguhnya saudara-saudara kami itu akan datang dalam keadaan putih bersinar karena air wudhu, dan aku akan membimbing mereka menuju telaga”. (H.R. Muslim).
Dari hadits ini dapat dipahami bahwa umat akhir zaman yang tidak pernah berjumpa dengan Nabi, tetapi mereka beriman dengan sungguh-sungguh adalah dianggap sebagai saudara-saudara Nabi.
Nabi akan mengenali mereka dari bekas air wudhu yang putih cemerlang di seluruh anggota wudhunya (wajah, tangan, dan kaki).
Demikian mulianya generasi ini, sehingga Nabi akan mengantarkan mereka langsung menuju telaga yang airnya sangat sejuk.
KH Zakky Mubarak, salah seorang Mustasyar PBNU
