• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 4 Mei 2024

Hikmah

Karomah Kiai Akyas Buntet

Karomah Kiai Akyas Buntet
Kiai Akyas Buntet
Kiai Akyas Buntet

Oleh KH Ahmad Zuhri Adnan

KH Asror Hasan, Ketitang Japurabakti, kakekku, populer dipanggil Kiai Asral. Setelah delapan tahun menikah dengan Nyai Khusnia tak kunjung dikarunia anak

Ghalibnya orang NU, mengadu ke kiai bila mendapat persoalan. Datanglah Kiai Asral ke Kiai Akyas Abdul Jamil Buntet Pesantren 

"Sampean kudu tirakat puasa, madep ning Gusti Allah. Puasa patang puluh dina ning kene aja balik!" pesan Sang Kiai. (Kamu harus tirakat puasa. Mendekat menghadap Allah puasa 40 hari di sini jangan pulang).

Sebulan pun berlalu.

"Asral penekna klapa. Ira dewek sing menek (panjat dan petiklah buah klapa. Kamu sendiri yang manjat)!" perintah kiai akyas suatu hari.

Setelah kelapa berhasil dipetik, Kiai Asral disuruh mengupas dan memecah buah kelapa tersebut.

Betapa kaget kiai Asral karena di dalam kelapa ada batu akik. 

Disampaikanlah perihal batu akik dari dalam kelapa tersebut.

"Sampean, pulanglah! Kalau nanti anakmu lahir berilah nama Muhammad Al-Amin"

Di perjalanan Kiai Asral agak gundah karena ia telah berazam jika punya anak laki-laki akan diberi nama Mohammad Adnan, sementara sang Kayai memberi amanat untuk memberi nama bayinya bukan nama yang telah dipersiapkannya.

Aneh bin ajaib. Sebulan setelah peristiwa itu, istrinya menyampaikan bahwa dirinya telah telat satu bulan. Bukan alang kepalang senangnya Kiai Asral

Hari yang ditunggu-tunggu pun datang, akhirnya bayi yang dikandung Nyai Khusni pun lahir laki-laki. Sang jabang bayi akhirnya diberi nama Muhammad Adnan Amin.

Untuk kiaiku, Kiai Akyas Abbdul Jamil, karomahmu luar biasa.

Penulis Ketua LDNU Kab. Cirebon
 


Hikmah Terbaru