• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 19 April 2024

Hikmah

Kolom Buya Husein

Dunia Marah

Dunia Marah
Ilustrasi: NUO.
Ilustrasi: NUO.

 Jika aku menyebut kata "marah" atau "al-Ghadhab" di sini, maka itu marah yang disebutkan dalam kata-kata Nabi : "La Taghdhab. La Taghdhab. La Taghdhab wa Laka Al Jannah". 


Apakah maknanya?. Ada banyak definisi yang dibuat orang untuk kata ini. Antara lain : "Marah adalah refleksi psikologis yang diakibatkan oleh darah yang mendidih karena adanya ancaman yang bisa menghilangkan kenyamanan dan kesenangan diri. 


Dengan kata lain marah adalah refleksi penolakan yang muncul dari situasi jiwa yang terancam. Ini menurut kacamata psikolog.


Imam Al-Ghazali dalam "Ihya ulum ad-Din", kitab yang terkenal itu, menyatakan :


إن الغضب شعلة نار اقتبست من نار الله الموقدة التي تطلع على الأفئدة، وإنها لمستكنة في طي الفؤاد. استكنان الجمر تحت الرماد، 


"Marah adalah nyala api yang dipetik dari api neraka yang naik ke ulu hati di dalam dada. Api itu terpendam dalam lipatan hati, sebagaimana bara api yang menyelinap di bawah abu". 


Jika marah seperti ini tidak bisa dikendalikan/ditahan/dipadamkan, maka ia niscaya menjadi api yang membakar diri dan yang lain, lalu bisa meledak menjadi malapetaka sosial. 


Marah yang tak terkendali akan berkembang menjadi agresi, kekerasan dan tindakan destruktif lainnya.  


Saat aku diam dan merenung, aku menemukan bahwa marah dan membenci orang telah menyia-nyiakan begitu banyak waktu, menghabiskan begitu besar energi secara percuma dan membuat diri sendiri sakit dan orang lain. Dunia sekitar menjadi buram muram. Wajah-wajah jadi kusam dan masam. Tak bercahaya.


Hari-hari ini Kemarahan sedang menjadi fenomena di sini, di negeri ini.


Lalu aku berkata-kata sendiri : "Masyarakat ini akan mengalami stress, depresi, kegilaan, lalu memuntahkan ledakan bara api marah, manakala mereka menyimpan saling berburuk sangka, merendahkan dan membenci yang lain."


KH Husein Muhammadsalah seorang Mustasyar PBNU


Hikmah Terbaru