Garut

Taushiyah hingga Santunan Meriahkan Syahriahan MWCNU Cibatu di Masjid Besar Kecamatan

Rabu, 7 Agustus 2024 | 08:34 WIB

Taushiyah hingga Santunan Meriahkan Syahriahan MWCNU Cibatu di Masjid Besar Kecamatan

Syahriahan MWCNU Cibatu diwarnai Santunan Yatim dan Dhuafa. (Foto: NU Online Jabar/Rudi Sirojudin A).

Garut, NU Online Jabar
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Cibatu Garut menggelar kegiatan syahriahan bertempat di Masjid Besar Kecamatan Cibatu Jln Alun-Alun RT 001 RW 013 Desa Cibatu, Ahad (4/8/2024). Kegiatan yang rutin digelar setiap satu bulan sekali dan diisi dengan petugas dari pengurus masing-masing ranting NU tersebut diisi dengan tausiah dan santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa. 


Adapun pengisi tausiah dalam kegiatan tersebut adalah Rais Syuriah Pengurus Ranting (PRNU) Sindang Suka Ajengan Atep Wahid Musthofa. Sementara penerima santunan adalah sebagian ibu-ibu Muslimat dan anak yatim yang ada di lingkungan desa Sindang Suka. 


Saat dihubungi NU Online Jabar melalui sambungan WhatsApp, Ketua Tanfidziyah MWCNU Cibatu H Ayi mengatakan bahwa biaya untuk santunan diperoleh dari sumbangan para jemaah ranting bersangkutan. 


"Santunan untuk yatim diperoleh dari para jamaah desa yang jadi panitia kegiatan. Untuk syahriahan kali ini dana berasal dari ranting NU Desa Sindang Suka," ucap H Ayi. 


Sementara dalam tausiahnya, Ajengan Atep mengajak kepada seluruh warga Nahdliyin khususnya di Kecamatan Cibatu untuk terus  mensyiarkan Islam Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyyah. 


"Salah satu cara untuk meneguhkan dan melanggengkan paham Ahlussunnah wal Jamaah yakni dengan terus menurus mengadakan kegiatan seperti yang telah dilaksanakan oleh pengurus MWCNU Cibatu ini," ucapnya sebagaimana dipantau dari akun Youtube LTNNU Jabar Chanel. 


Pada saat yang sama, pengatur acara Ajengan Ucu Sopyan menyebut kehadiran semua jamaah pada syahriahan MWC merupakan suatu kebaikan yang tak terhitung nilai dan harganya. Ia menilai bahwa kehadiran para jemaah pada syahriahan sebagai barang yang langka dan mahal. 


"Ibu-ibu, Bapak-bapak bisa duduk di majelis taklim itu sangat mahal. Tidak banyak orang yang bisa tergerak hatinya untuk menghadiri kegiatan yang baik seperti ini. Sementara ibu bapak bisa bertahan hingga puluhan tahun," ucap Ajengan yang juga sebagai ketua Tanfidziyah PRNU Desa Sindang Suka itu. 


Untuk diketahui, hadir pula dalam kegiatan tersebut pengurus MWC, PRNU, Lembaga dan Banom NU Cibatu, Kepala Desa Sindang Suka, Turnawan dan ketua MUI Sindang Suka, Ajengan Maman.