• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 5 Mei 2024

Garut

Mustasyar PCNU Garut Jelaskan Trilogi Ukhuwah dan NU Sebagai Prototype Islam di Dunia

Mustasyar PCNU Garut Jelaskan Trilogi Ukhuwah dan NU Sebagai Prototype Islam di Dunia
Mustasyar PCNU Garut Jelaskan Trilogi Ukhuwah dan NU Sebagai Prototype Islam di Dunia
Mustasyar PCNU Garut Jelaskan Trilogi Ukhuwah dan NU Sebagai Prototype Islam di Dunia

Garut, NU Online Jabar
Salah seorang mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut KH Tantowi Jauhari Musaddad mengungkapkan bahwa NU tidak saja menjadi organisasi yang besar, tetapi juga menjadi organisasi keagamaan yang mampu mewujudkan representasi ajaran Islam yang sesungguhnya. 


"NU adalah organisasi masa yang unik karena merupakan prototype penerapan Islam di dunia," ucapnya saat sambutan pada acara Pendidikan Dasar-Pendidikan Kader Penggerak (PD-PKPNU) Garut angkatan ke-IV di Ponpes Luhur Alwasilah Tarogong Kaler Garut, pada Jumat (7/7/23).  


"Dunia sekarang ini lagi krisis prototype penerapan norma agama karena adanya tipe Islam Timur Tengah, Islam Wahabi, Islam Afrika, dan Islam yang lainnya. Namun sekarang dunia melihat bahwa tipe yang cocok dan unggul adalah tipe Nahdlatul Ulama. Oleh karenanya, NU sudah mulai menjadi rujukan Islam di dunia," tutur Kiai Tantowi. 


Kiai Tantowi menilai bahwa NU menjadi prototype Islam di dunia disebabkan karena NU mampu menerima segala perbedaan-perbedaan yang ada. Menurutnya, karena NU mampu mengelola perbedaan-perbedaan, maka NU kemudian mampu melahirkan tiga gagasan penting terkait dengan ajaran Islam universal yakni ukhuwah islamiyah, ukhuwah basyariah, dan gagasan ukhuwah wathaniyah. 


"Tiga ukhuwah inilah yang sulit dimiliki negara lain. Negara lain terkadang kuat dalam hal ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah basyariah. Namun mereka belum tentu mempunyai ukhuwah wathaniyah. Hanya NU lah yang mempunyai ketiga ukhuwah itu. Sementara negara-negara lain tidak memilikinya," tuturnya.


Selanjutnya, kiai pengasuh Ponpes Luhur Al-Wasilah Tarogong Kaler Garut ini menuturkan bahwa sebagai bukti NU mempunyai gagasan ukhuwah wathaniyah, NU tak pernah khianat terhadap bangsa dan negaranya sendiri. Ia menegaskan, sepanjang berdiri NKRI, NU tak pernah bersebrangan dengan negara, meskipun kadangkala di beberapa kesempatan NU dikesampingkan perannya oleh negara. 


Atas dasar setianya NU kepada bangsa Indonesia, menurut Kiai Tantowi, maka negara Indonesia seyogianya harus berterima kasih kepada NU. 


"Kalau negara mempunyai masalah misalnya, NU selalu menjadi garda terdepan. Tetapi ketika negara sudah aman, meski NU sering dikesampingan, NU tak pernah berhianat. Kesimpulannya, jika dalam tatanan negara, NU itu terhormat. Tetapi kalau di tataran pemerintah NU itu kurang terhormat. Hal itu disebabkan dengan sulitnya kader NU yang mampu menduduki kursi nomor satu pemerintahan di Indonesia. Meskipun demikian, NU tetap menjadi ormas yang memprioritaskan negara sebagai tujuan utamanya," tegas kiai putera dari Prof KH Anwar Musaddad itu. 


Sebagai informasi, Trilogi Ukhuwah merupakan konsep persaudaraan yang digagas dan dicetuskan oleh ulama kharismatik Nahdlatul Ulama (NU) asal Jember KH Achmad Shiddiq (w.1991 M) yang pernah menjabat sebagai Rais Am PBNU 1984-1991.


Ukhuwah Islamiyah merupakan rasa persaudaraan umat manusia yang tumbuh dan berkembang karena berdasarkan pada persamaan keimanan atau keagamaan yang sama yakni Islam. Ukhuwah Wathaniyah merupakan rasa persaudaraan umat manusia yang tumbuh dan berkembang atas dasar nasionalisme satu bangsa dan satu negara. Sementara Ukhuwah Basyariyah merupakam rasa persaudaraan umat manusia yang tumbuh dan berkembang atas dasar rasa kemanusiaan.


Pewarta: Rudi Sirojudin Abas
 


Garut Terbaru