Buka PD-PKPNU Garut, KH Aceng Amrullah Harapkan Kaderisasi Jadi Corps Inti Pergerakan di Tubuh NU
Garut, NU Online Jabar
Mengingat perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat dan cepat, maka peran Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi kemasyarakatan terbesar di Indonesia bahkan di dunia selayaknya sudah harus berkembang ke arah yang lebih maju. NU saat ini tidak lagi harus menjadi organisasi yang terampil dalam menghimpun dan memobilisasi jamaah saja, tetapi juga harus mampu menjadi organisasi yang mudah bertransformasi dalam mengimbangi dinamika permasalahan-permasalahan global dunia internasional.
Hal itu diungkapkan Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah (PWNU) Jawa Barat KH Aceng Amrullah saat membuka kegiatan Pendidikan Dasar-Pendidikan Kader Penggerak (PD-PKPNU) PCNU Garut angkatan ke-IV di Pondok Pesantren Luhur Al-Wasilah Tarogong Kaler-Garut, Jumat (7/7/23).
"Untuk mewujudkan itu semua, kami berharap pendidikan kader PD-PKPNU akan mampu menjadi corps inti pergerakan di tubuh NU. Melalui PD-PKPNU itu artinya para kader NU merupakan sebagai infrastruktur dan capacity building-nya organisasi yang mempunyai tanggung jawab besar dalam mewujudkan visi besar NU Merawat Jagat Membangun Peradaban," ucap kiai yang akrab disapa Ceng Amrullah itu.
Ia juga mengingatkan bahwa di zaman sekarang, jika NU masih bicara terkait dengan bagaimana caranya membariskan masa NU, maka itu tidak akan pernah selesai. Menurutnya persoalan besar yang sedang dihadapi oleh NU saat ini dan ke depan adalah bagaimana caranya untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan jamiyah di tengah-tengah perubahan dan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat.
Maka pengkaderan melalui PD-PKPNU, tambah Ceng Amrullah, merupakan salah satu bagian adaptasi terhadap perubahan dan perkembangan teknologi dan informasi yang ada. "Terlebih mengingat peserta PD-PKPNU Garut angkatan ke-IV adalah para guru, kepala sekolah, dan dosen maka pelatihan PD-PKPNU harus menjadi prototype untuk lebih bisa mengembangkan hasil kaderisasinya,"ujarnya.
"Kami rasa kaderisasi kali ini harus dicatat sebagai segmen profesionalisme, mengingat ibu bapak adalah pemegang dan pengendali kebijakan pendidikan di lingkungan masing-masing," tambahnya.
Lebih lanjut Ceng Amrullah menyarankan agar rencana tindak lanjut dari PD-PKPNU yang akan disusun oleh para guru, kepala sekolah, dan dosen harus masif, terukur, dan terstruktur. "Oleh karena itu apa-apa yang didapat dalam pendidikan kaderisasi ini harus mampu diimplementasikan, terutama kepada peserta didik,"tambahnya.
Menyamakan Persepsi
Sejatinya, menurut Ceng Amrullah, inti dari PD-PKPNU adalah untuk memastikan visi besar NU Merawat Jagat Membangun Peradaban agar dapat dirasakan manfaatnya oleh semua pihak. Ia menilai pengkaderan yang telah berjalan baik itu di banom atau di lembaga NU memang sangat penting dan dalam beberapa hal dapat disejajarkan dengan PD-PKPNU. Tetapi, tambah Ceng Amrullah, pengkaderan melalui PD-PKPNU sejatinya adalah untuk menyamakan persepsi diantara semua warga NU terkait dengan visi misi besar NU.
"PD-PKPNU dilakukan untuk menyamakan persepsi kita agar program-program prioritas yang ada di NU bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,"tuturnya.
Pengkaderan yang digagas PBNU dimaksudkan untuk mem-backup struktur atau pengurus NU di semua tingkatan agar kinerjanya dapat langsung dirasakan masyarakat.
Melihat pelaksanaan kaderisasi PD-PKPNU di Kabupaten Garut yang begitu masif, kata Ceng Amrullah, maka tidak menutup kemungkinan kedepannya Garut akan memiliki kader setingkat PMKNU.
"Setelah kegiatan PD-PKPNU berjalan lancar, mudah-mudahan nantinya berkesinambungan mengarah pada kaderisasi lanjutan berbentuk Pendidikan Menengah Kader Nahdlatul Ulama. Kami harapkan PCNU Garut dapat memilih kader-kader terbaik PD-PKPNU untuk nantinya diprioritaskan mengikuti PMKNU,"tandasnya.
Pewarta: Rudi Sirojudin Abas