• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 30 April 2024

Depok

Pergunu Depok Ambil Bagian dalam FGD Kebebasan Beragama dan Keyakinan

Pergunu Depok Ambil Bagian dalam FGD Kebebasan Beragama dan Keyakinan
Pergunu Depok Ambil Bagian dalam FGD Kebebasan Beragama dan Keyakinan. (Foto: NU Online Jabar)
Pergunu Depok Ambil Bagian dalam FGD Kebebasan Beragama dan Keyakinan. (Foto: NU Online Jabar)

Depok, NU Online Jabar
Isu toleransi masih menjadi persoalan yang mengganjal dalam hubungan kemasyarakatan di Kota Depok, dan menjadi magnet sekaligus sorotan publik negeri ini.


Salah satu faktor terciptanya Kondisi masyarakat yang aman dan kondusif adalah terciptanya toleransi dalam beragama. Toleransi muncul karena adanya kesepahaman dalam kehidupan bermasyarakat.

 

Oleh karena itu Universitas Katolik Soegijapranata Semarang mengundang stakeholder Kota Depok, untuk mendiskusikan dan juga melihat sejauh mana toleransi dan keberagaman terbangun di Kota Depok.

 

Benny D Setianto dosen Universitas Katolik Soegijapranata Semarang menjadi fasilitator kegiatan FGD mengenai kebebasan beragama dan berkeyakinan di Kota Depok yang berlangsung pada, Selasa (1/8) di Ruang Camelia Lantai B Hotel Fave, Margonda Raya Depok.

 

Acara berlangsung pukul 10.00 hingga berakhir jam makan siang. Diawali dengan perkenalan dari masing-masing peserta undangan dari beragam profesi tokoh masyarakat yang ada di Kota Depok.

 

Peserta kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang mengangkat tema peran pemimpin lokal dalam kebebasan beragama dan berkeyakinan dari FKUB, Kemenag dari unsur Pemkot Depok dan beberapa organisasi keagamaan dan masyarakat seperti Gusdurian, Ahlul Bait Indonesia, JAI Depok, Penghayat, Inklusif, Yayasan Desantara, Peace Leader Indonesia, Matakin, dan lain sebagainya.

 

Kegiatan ini bertujuan untuk pemetaan yang dilakukan untuk menemukan pemimpin-pemimpin lokal baik yang berasal dari kelompok mayoritas maupun minoritas untuk mengupayakan gerakan bersama bagi inklusivitas kehidupan beragama dan berkeyakinan di Kota Depok.

 

Abdul Hakim Hasan perwakilan dari Peace Leader Indonesia mengungkapkan, peranan pemimpin dalam menjaga Inklusivitas beragama di kota Depok muncul dari para guru-guru.

 

Hakim melanjutkan, dirinya sebagai salah satu pengurus persatuan guru Nahdlatul Ulama di kota Depok, turut menginsisi kegiatan-kegiatan yang bersifat menjaga kondusifitas keberagaman dan toleransi di Kota Depok.

 

"Kami dari Peace Leader Indonesia sering kali berkolaborasi dengan banyak pihak baik organisasi penggerak maupun pemerintah, seperti Kemenag, Gusdurian dan Pergunu, beberapa bulan lalu mengadakan kegiatan Peace goes to School yang intinya mengumpulkan puluhan sekolah dari beragam latar belakang para siswa untuk dipertemukan dalam satu kegiatan dan mereka saling berkolaborasi, sharing pengalaman dan pengetahuan,” ujarnya.

 

Hakim berharap, lewat kegiatan FGD ini, diharapkan menjadi kekuatan dan potensi yang bisa dikembangkan untuk membangun Kota Depok. “Semoga ini bisa menjadi satu kekuatan yang baik untuk meningkatkan toleransi di Kota Depok,” harap Hakim.

 

Hadir juga dalam kegiatan tersebut Prof. Dr. Ridwan Sanjaya, S.Kom, SE, MS-IEC guru besar Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Gamal Ferdhi aktivis toleransi kota Depok, Siti Aminah Tardi Komnas Perempuan, Darius Leka PIKI Depok dan lainnya.


Depok Terbaru