• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Daerah

Upacara Bendera, Awali Pembukaan Pesantren Ramadhan Yayasan Cahaya Hati

Upacara Bendera, Awali Pembukaan Pesantren Ramadhan Yayasan Cahaya Hati
Upacara Bendera, Awali Pembukaan Pesantren Ramadhan Yayasan Cahaya Hati. (Foto: Abdul Hakim Hasan).
Upacara Bendera, Awali Pembukaan Pesantren Ramadhan Yayasan Cahaya Hati. (Foto: Abdul Hakim Hasan).

Bogor, NU Online Jabar
Yayasan Cahaya Hati Cijeruk menggelar Pesantren Ramadhan untuk semua jenjang kalangan, mulai dari usia dini sampai tingkat mahasiswa yang berlokasi di kampung Kawungluwuk RT 002 RW. 007, Desa Cijeruk Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Acara yang akan berlangsung pada tanggal 11-16 April tersebut merupakan kolaborasi bersama mahasiswa sekolah kader Aswaja Kabupaten Bogor.


Kegiatan yang diberi nama Pesantren Ramadhan Cahaya Hati diisi sejumlah materi, yaitu: Fikih Puasa, Fikih Zakat, Akidah, Ulumul Qur'an, Aswaja An Nahdliyah, Sejarah NU dan Walisongo serta materi Cinta tanah air.


Ketua yayasan Cahaya Hati, KH. Muhammad Imron Rosyadi mengungkapkan kegiatan pesantren ramadhan yang diawali dengan upacara pengibaran bendera merah putih tersebut untuk menumbuh kembangkan kecintaan terhadap Tanah Air Indonesia.


"Karena akhir-akhir ini cinta Tanah Air mulai pudar dg selogan kembali ke Al-Qur'an saja, hukum hanya hukum Allah SWT, selain hukum Allah tidak ada. Oleh karena itu kita dipembukaan pesantren Ramadhan Cahaya Hati diadakan upacara bendera merah-putih untuk menumbuh kembangkan kecintaan terhadap tanah air NKRI," jelasnya.


Ia juga menjelaskan, berpuasa harus dengan dasar keimanan dan penuh percaya diri mengharap pahala dari Allah SWT.


"Perlunya berpuasa dengan dasar keimanan dan hanya berharap ridha Allah SWT. Sebagaimana dalam kitab Fathul Bari dijelaskan mengenai berpuasa atas dasar keimanan." ujar Kiai Imron.


"Berpuasa atas dasar iman yaitu berpuasa karena meyakini akan kewajiban puasa. Sedangkan yang dimaksud ihtisab adalah mengharap pahala dari Allah SWT," tambahnya.


Lalu, ia mengutip salah satu hadits Nabi Muhammad SAW: 


مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ


“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” tutur Kiai Imron yang juga merupakan ketua Pergunu Kabupaten Bogor.


Selain itu, Kiai Imron juga berpesan kepada para peserta yang hadir, untuk mengisi bulan puasa ini dengan hal yang bernilai positif.


"Isi puasa dengan kegiatan yang positif seperti Shalat Tarawih, Tadarus Al-Qur'an, shalawat, dzikir, serta kegiatan-kegiatan lainnya yang bisa meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT,"


Salah seorang mahasiswa Sekolah Kader Aswaja, Muhammad Farid, mengatakan bahwa kegiatan kolaborasi ini didasari atas keinginan untuk menghidupi Pendidikan Non Formal, khususnya dalam bidang keagamaan di kalangan remaja maupun pelajar.


Acara kegiatan tersebut melibatkan pengurus Pergunu Kabupaten Bogor, IPNU, IPPNU dan para pengurus Yayasan Cahaya Hati. Hadir dalam kegiatan Pesantren Ramadhan, tak kurang dari 150 peserta dari beragam kalangan tingkat dini sampai mahasiswa.


Pewarta: Abdul Hakim Hasan
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Daerah Terbaru