Kader Pergunu Purwakarta Inisiasi Kembangkan Taman Bacaan Masyarakat di Pedesaan
Purwakarta, NU Online Jabar
Kader Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kabupaten Purwakarta Nendi Apriki menyerahkan buku dari para donatur untuk Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Nurul Qolbi kepada ustadz Ade Wahyudin, pengelola TBM Desa Balekembang, Senin (15/11).
Penyerahan ini menambah koleksi buku TBM Balekembang sehingga terkumpul lebih dari 1000 buku dengan berbagai jenis buku seperti Al-Qur’an, Juz’amma, buku cerita, buku mewarnai, novel, biografi, sains, majalah, bahkan sampai kitab-kitab kuning.
Inisiasi Nendi inilah yang melatarbelakangi adanya TBM di Desa Balekembang, Kecamatan Jonggo, Kabupaten Bogor yang mulai dirintis pada Juni 2021 saat ia menjalankan program Patriot Desa di wilayah tersebut.
Nendi melihat bahwa akibat dari pandemi COVID-19 ini memberikan perubahan yang sangat besar terhadap kegiatan belajar mengajar. “Di seluruh dunia, lebih dari 1 miliar pelajar baik di usia sekolah maupun perguruan tinggi, telah didorong untuk melakukan perubahan secara radikal pada implementasi teknologi pendidikan dalam waktu sekejap,” kata Nendi.
“Institusi Pendidikan harus tergupuh-gupuh untuk mendesain ulang kegiatan pembelajaran dari konvensional menjadi daring. Tekanan yang didapatkan baik secara individual, lembaga maupun masyarakat secara umum dalam menghadapi pandemi dan krisis kali ini justru dapat mempercepat proses perwujudan masyarakat industry 4.0 bahkan 5.0,” lanjutnya.
Namun, lanjut Nendi, bila dilihat dari sudut pandang lain, ia melihat bahwa dampak perubahan KBM daring bagi masyarakat pedesaan justru menjadi hambatan dikarenakan faktor sarana prasarana yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri sehingga banyak masyarakat di kampung dan pedesaan kurang bisa mengakses fasilitas tersebut.
Atas dasar tersebut, Nendi bersama masyarakat dan tokoh agama setempat menginisiasi pembentukan Taman Bacaan Masyarakat Komunitas di Desa Balekamabang, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor yang saat ini sudah berjalan setengah tahun.
Bangunan semi permanen nan sedehana milik ustadz Ade Wahyudin digunakan sebagai tempat kegiatan TBM, anak-anak dan remaja sampai ibu-ibu berusia 40 tahun ke atas secara konsisten dan terjadwal mengikuti proses pembelajaran meski dengan sarana prasarana yang seadanya.
Di taman baca ini, masyarakat belajar tentang agama, pengetahuan umum, bahkan menjadi sarana edukasi dan sosialisasi kesehatan dengan penerapan prokes di tengah pandemi Covid-19 selama kegiatan berlangsung. Bukan hanya itu, di sini masyarakat juga diajarkan penanaman sikap dan keterampilan seperti berpikir kritis dan kreatif, rasa ingin tahu, kerja sama dan gotong royong.
Nendi berharap, gerakan literasi ini menjadi resolusi peradaban menuju masyarakat yang literat dan menjadi imunitas bagi kesehatan berpikir masyarakat agar senantiasa berpikir kritis dan positif sehingga mampu menganalisa situasi dan kondisi di lingkungannya.
“Literasi menjadi penguat kesehatan pikiran agar masyarakat senantiasa berpikir positif, mampu menganalisis situasi dan kondisi, sehingga mampu menentukan sikap dan tindakan yang tepat dalam menghadapi situasi pandemi ini. Maka demi mewujudkan itu kami sangat membutuhkan dukungan dan bantuan dari semua pihak," tandasnya.
Kegiatan ini mendapat dukungan dan apresiasi dari Pemerintah Desa Balekambang dengan ikut andil menyumbangkan sekitar 500 buku. "Saya sangat mengapresiasi dan mendukung hal ini (TBM), selama memberikan kegiatan dan berdampak positif bagi masyarakat Balekambang,” ujar Anan Setiawan, Kepala Desa Balekembang.
Selain itu, kegiatan ini juga telah bekerja sama dan mendapat dukungan dari Persatuan Guru Nahdaltul Ulama (Pergunu) Kabupaten Bogor.
Pewarta: Rasti
Editor: Agung Gumelar
