Jelang Pelantikan, PWNU Jabar Gelar Rapat Pengarahan Calon Pengurus Lembaga
Bandung, NU Online Jabar
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat menggelar rapat pengarahan kepada calon pengurus lembaga yang akan dilantik Kamis (10/3) mendatang. Pengarahan yang dipandu langsung oleh Rais Syuriah dan Ketua PWNU tersebut membahas tentang mekanisme pelantikan yang akan digelar nanti, termasuk pengenalan perwakilan calon pengurus lembaga.
Rais Syuriah PWNU Jawa Barat kiai Abun Bunyamin mengingatkan kembali tentang pentingnya peran lembaga yang berada di tingkat provinsi Jawa Barat tersebut.
"PWNU itu sebagai wadah besar nahdliyin di tingkat provinsi, sedangkan lembaga merupakan pelaksana yang terjun langsung di lapangan," jelas kiai Abun dalam arahannya di Aula Rapat Gedung Dakwah PWNU Jawa Barat, Kota Bandung, Rabu (2/3).
Menurutnya, berjalannya PWNU tergantung pada berjalannya lembaga. Bila lembaga tidak aktif menjalankan program kerjanya, maka hal tersebut juga akan mempengaruhi kinerja PWNU.
"Misalkan terdapat satu lembaga yang vakum, maka hal tersebut berakibat fatal bagi hal-hal yang lain," tambah kiai Abu.
Rais Syuriah juga menyampaikan rencana agenda yang akan digelar bagi pengurus lembaga, yaitu agenda Reorientasi atau penataran.
"Insyallah agenda ini akan dipersiapkan nanti setelah pelantikan lembaga, agar kita dapat menyamakan gerak dulu, sehingga kedepan punya langkah yang sama dan bersinergi dalam melaksanakan program kerja yang direncanakan," pungkas kiai Abun.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PWNU Jawa Barat, kiai Juhadi Muhammad menyampaikan bahwa di hari yang sama dengan pelantikan akan digelar juga peringatan harlah NU.
"Jadi nanti pelantikan dilaksanakan pagi hari yang akan dibagi menjadi dua sesi, kemudian bada duhur peringatan harlah yang insyallah akan dihadiri oleh Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan Sekretaris Jendral PBNU," jelas kiai Juhadi.
Nanti, sambungnya, ketika sesi pelantikan seluruh pengurus hadir di lokasi, namun dalam acara peringatan harlah hanya boleh dihadiri beberapan perwakilan dari lembaga karena keterbatasan tempat.
"Mengingat jumlah pengurus 18 lembaga kurang lebih 900 orang, maka tidak memungkinkan seluruh pengurus ikut dalam acara harlah nanti," pungkas kiai Juhadi.
Pewarta: Riki Baehaki
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi
