• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Nasional

Launcing Galeri Al-Muhajirin, KH Abun Bunyamin Ingin Tangan Santri Keatif

Launcing Galeri Al-Muhajirin, KH Abun Bunyamin Ingin Tangan Santri Keatif
Launcing Galeri Al-Muhajirin, KH Abun Bunyamin Ingin Tangan Santri Keatif. (Foto: Istimewa).
Launcing Galeri Al-Muhajirin, KH Abun Bunyamin Ingin Tangan Santri Keatif. (Foto: Istimewa).

Purwakarta, NU Online Jabar
Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta meresmikan Galeri Al-Muhajirin, di halaman Galeri Al-Muhajirin, Jalan Veteran, Purwakarta, Senin (10/1). Dalam sambutannya, Pengurus Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Muhajirin, Enang Sutiana menyebutkan bahwa Galeri Al-Muhajirin merupakan wadah bagi para santri dan pelaku ekonomi kreatif di lingkungan Purwakarta dan Jawa Barat.

 

“Membuka ruang bagi pelaku ekonomi kreatif di Purwakarta dan Jawa Barat, di mana produk-produk OPOP (One Pesantren One Produk) dari pesantren-pesantren, khususnya binaan kita, nanti akan terhubung, baik dengan konsumen atau pihak lainnya,” jelas Enang.

 

Selain itu, lanjutnya, kami juga melakukan pembinaan dalam pengemasan, karena meskipun produk yang dibuat bukan produk yang baru namun bila dikemas dengan kemasan yang berbeda akan menjadi nilai jual yang lebih.

 

“Dengan disatukannya berbagai produk pesantren di Galeri Al-Muhajirin, diharapkan dapat menjadi kekuatan bagi ekonomi umat. Selain Galeri, Al-Muhajirin juga meresmikan Cafe Adjengan, Farm dan Rosan Bekery,” pungkasnya.

 

Dalam kesempatan yang sama, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhajirin, KH Abun Bunyamin juga menyampaikan tujuan didirikannya Galeri Al-Muhajirin. Hal tersebut merupakan kesinambungan dari usaha yang dilakukan kyai Abun Bunyamin sejak tahun 1980an untuk membangun pondok pesantren.

 

“Kami mengadakan kegiatan pada tahun 80an, bisnis kecil-kecilan jualan koran dan majalah, akhirnya kami membuka percetakan, toko buku dan foto copy-an, hingga akhirnya hasil dari usaha tersebut menjadi pondok,” jelas Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat tersebut.

 

Di Al-Muhajirin, lanjutnya, sudah banyak usaha yang telah berjalan, seperti Galeri, Ekraf, roti, percetakan, konveksi, agrowisata, catering, lukisan, kaligrafi, termasuk peternakan kambing. Menurutnya, ini tidak seberapa bila tanpa adanya kolaborasi antar pesantren dan pemerintah.

 

“Ingin tangan santri kreatif. Ingin mengekspor agar pesantren di Jawa barat punya kreativitas yang tinggi, untuk kemendirian kedepan supaya tidak selalu bergantung pada orang lain,” jelas kiai Abun.


Pewarta: Riki Baehaki
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Nasional Terbaru