Bandung Barat

Fatayat NU KBB Gelar LKD, Dorong Peran Perempuan dalam Organisasi dan NKRI

Rabu, 18 September 2024 | 10:53 WIB

Fatayat NU KBB Gelar LKD, Dorong Peran Perempuan dalam Organisasi dan NKRI

Pimpinan Cabang Fatayat NU Kabupaten Bandung Barat (KBB) sukses menyelenggarakan Latihan Kader Dasar (LKD) dengan tema "Mewujudkan Kader Fatayat NU yang Militan, Berakhlakul Karimah, Berdedikasi terhadap Organisasi dan NKRI". Acara ini berlangsung selama dua hari pada tanggal 31 Agustus-1 September 2024, di Aula STAI Darul Falah. (Foto: NU Online Jabar)

Kabupaten Bandung Barat, NU OnlineĀ Jabar
Pimpinan Cabang Fatayat NU Kabupaten Bandung Barat (KBB) sukses menyelenggarakan Latihan Kader Dasar (LKD) dengan tema "Mewujudkan Kader Fatayat NU yang Militan, Berakhlakul Karimah, Berdedikasi terhadap Organisasi dan NKRI". Acara ini berlangsung selama dua hari pada tanggal 31 Agustus-1 September 2024, di Aula STAI Darul Falah.


Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari PW Fatayat NU Jawa Barat, PCNU KBB, Ketua STAI Darul Falah, serta lembaga dan badan otonom keluarga besar NU. Camat Kecamatan Cihampelas juga turut hadir dalam acara tersebut.


Antusiasme peserta dari setiap PAC se-Kabupaten Bandung Barat terlihat tinggi. Mereka berharap kegiatan ini dapat memperkuat peran perempuan dalam organisasi dan masyarakat. "Harapan besar atas berlangsungnya LKD ini, sahabat-sahabat dapat menjadi aktivis Fatayat KBB yang militan serta bermanfaat bagi nusa, bangsa, dan agama. Bentuk perjuangan dan khidmat kita semoga menjadi jalan menuju Ridho Illahi," ujar Syahidah.


Materi yang dibahas dalam kegiatan ini meliputi keaswajaan, kefatayatan, kepemimpinan, dan pemberdayaan ekonomi. Emma, salah satu pembicara, menekankan pentingnya peran Fatayat sebagai wadah bagi perempuan untuk mengembangkan ide dan gagasan secara inovatif dan kreatif.


"Fatayat merupakan organisasi yang besar, yang dapat menjadi wadah bagi kaum perempuan untuk terus mengembangkan ide dan gagasannya secara inovasi dan kreatif," paparnya.


Fatayat NU berkomitmen mengubah persepsi tradisional tentang peran perempuan, dari sekadar "sumur, kasur, dan dapur" menjadi sosok yang berkomitmen memberikan kontribusi terbaik bagi agama dan negara melalui potensi yang dimiliki oleh setiap kadernya.