KH Miftachul Akhyar dan Sejumlah Kiai NU Terima Penghargaan Bintang Mahaputra dari Presiden Prabowo
Senin, 25 Agustus 2025 | 18:00 WIB

KH Miftachul Akhyar menerima penghargaan Bintang Mahaputra Utama dari Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/8/2025). (Foto: tangkapan layar kanal Youtube Sekretariat Presiden)
Bandung, NU Online Jabar
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar menerima penghargaan Bintang Mahaputra Utama dari Presiden Prabowo Subianto. Penghargaan tersebut diserahkan langsung di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (25/8/2025).
Kiai Miftach, sapaan akrabnya, dinilai berjasa besar melalui perannya sebagai pimpinan tertinggi organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia, khususnya dalam bidang keagamaan dan kebangsaan.
“Beliau berjasa luar biasa dalam bidang keagamaan dan kebangsaan melalui kepemimpinan sebagai Rais Aam PBNU,” ungkapan pemandu acara dalam prosesi penyerahan tanda kehormatan tersebut.
Selain KH Miftachul Akhyar, sejumlah kiai NU juga menerima tanda jasa kehormatan, di antaranya Wakil Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar yang dianugerahi Bintang Mahaputra Pratama atas kiprahnya di bidang dakwah, pendidikan, dan kebangsaan. “Aktif membina umat melalui pendidikan agama, serta mendorong penguatan moderasi beragama, dan nilai-nilai kebangsaan,” kata pemandu acara tentang jasa-jasa kiai yang juga menjabat Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
Penghargaan serupa juga diberikan kepada ulama yang telah wafat, di antaranya KH Abdullah Abbas Buntet. Putranya, KH Mustahdi Abdullah Abbas, menerima langsung tanda jasa tersebut. Ia menyampaikan rasa syukur atas apresiasi negara terhadap ayahandanya.
“Itu berarti bangsa kita adalah bangsa yang besar karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa pahlawan dan pendahulu yang telah berjuang tanpa pamrih,” ujarnya. “Harapan kami penghargaan ini dapat menumbuhkan semangat keikhlasan, karena salah satu keistimewaan almarhum adalah keikhlasan yang kini semakin sulit ditemukan,” tambahnya.
Adapun tokoh-tokoh NU yang turut mendapat anugerah tanda jasa dan kehormatan dari Presiden Prabowo antara lain:
-
KH Miftachul Akhyar
-
KH Anwar Iskandar
-
Saifullah Yusuf
-
KH Asep Saefuddin Chalim
-
KH Abdul Ghofur
-
KH Muhammad Makshum
-
Juri Ardiantoro
-
Ainun Najib
Sedangkan tiga ulama yang sudah wafat dan penghargaan diterima oleh ahli warisnya yaitu:
-
KH Yusuf Hasyim, diterima KH Irfan Yusuf
-
KH Maimoen Zubair, diterima KH Idror Maimoen
-
KH Abdullah Abbas, diterima KH Mustahdi Abdullah Abbas
Secara keseluruhan, Presiden Prabowo menganugerahkan tanda jasa dan kehormatan kepada 141 tokoh dari berbagai kalangan, mulai dari menteri dan mantan menteri, pejabat tinggi negara, ulama, tokoh masyarakat, hingga seniman.
“Saya hanya ingin menyampaikan atas nama negara dan bangsa, sekali lagi terima kasih atas jasa-jasa pengabdian saudara sekalian. Semoga jasa-jasa saudara-saudara terus menjadi warisan bagi generasi penerus,” ujar Presiden Prabowo dalam sambutannya yang dikutip dari Antara.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menambahkan bahwa inisiatif pemberian tanda kehormatan dimaksudkan untuk membudayakan penghargaan negara kepada putra-putri bangsa yang telah mengabdi melebihi panggilan tugasnya.