Pergunu Jawa Barat Masa Khidmat 2025-2030 Resmi Dilantik
Ahad, 20 April 2025 | 10:00 WIB

Ketum PP Pergunu KH Asep Saifuddin Chalim saat melantik Pergunu Jawa Barat 2025-2030. (Foto: NU Online Jabar/PergunuJabar).
Kota Bandung, NU Online Jabar
Pimpinan Wilayah (PW) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Barat menggelar pelantikan yang bertempat di Kimaya Hotel Kota Bandung, Ahad (20/4/2025). Kegiatan tersebut dihadiri Ketua Umum PP Pergunu KH Asep Saifuddin Chalim, Letjen TNI Purn Djamari Chariago, Waka BGN RI Mayjend TNI Purn L Pusung, Ketua PWNU Jawa Barat KH Juhadi Muhammad serta PC Pergunu dan Pimpinan Pondok Pesantren se-Jawa Barat.
Dalam sambutannya, Ketua Pergunu Jawa Barat H Saepuloh mengatakan bahwa pihaknya tidak mengundang Gubernur Jawa Barat pada pelantikan kali ini, akan tetapi mengundang pimpinan Pondok Pesantren se-Jawa Barat.
"Para kiai merupakan pendidik sejati yang ikhlas mengurus para santri serta masyarakat tanpa mengharap bisyaroh, langsung turun jika di tengah-tengah masyarakat ada masalah apapun, dan itu menjadi alasan mengapa saya hanya mengundang para kiai," ungkapnya.
H Saepuloh menjelaskan bahwa momentum pelantikan bukan hanya sekadar jabatan, tapi hal tersebut merupakan amanah yang besar dan mulia dalam membangun peradaban melalui pendidikan, khususnya di lingkungan Nahdlatul Ulama.
"Tentu, Pergunu hadir sebagai wadah perjuangan para guru Nahdlatul Ulama, bukan hanya untuk mengabdi dalam dunia pendidikan, tetapi juga sebagai benteng akhlak, moral, dan nilai-nilai Aswaja di tengah masyarakat. Karena itu, tantangan ke depan tidaklah ringan. Kita dihadapkan pada arus modernisasi, disrupsi teknologi, dan tantangan ideologis yang membutuhkan guru-guru yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kokoh secara spiritual dan sosial," tuturnya.
H Saepuloh menyebutkan bahwa para pengurus harus terus aktif membina dan meningkatlan kapasitas guru-guru NU baik dari sisi keilmuan, profesionalitas, serta wawasan kebangsaan, bersinergi dengan berbagai pihak, baik dengan lembaga pendidikan NU maupun dengan pemerintah dan masyarakat luas serta menghidupkan semangat Aswaja dalam setiap aktivitas pendidikan, agar nilai-nilai keislaman yang ramah, toleran, dan moderat terus tumbuh di ruang-ruang kelas kita.
"Kita yakin, jika guru-guru NU bersatu dan bergerak bersama, insyaAllah kita bisa berkontribusi besar dalam membangun pendidikan yang berkualitas dan berkarakter di Jawa Barat khususnya, dan Indonesia pada umumnya," tegasnya.
"Mari kita niatkan seluruh langkah kita ini sebagai bagian dari khidmat kita kepada umat, bangsa, dan tentu kepada jam’iyyah Nahdlatul Ulama yang kita cintai," pungkasnya.