Kota Bandung

LPBINU Jabar Terima Kunjungan Save the Children Indonesia dan Korea untuk Monitoring Program Adaptasi Iklim

Selasa, 12 Agustus 2025 | 12:01 WIB

LPBINU Jabar Terima Kunjungan Save the Children Indonesia dan Korea untuk Monitoring Program Adaptasi Iklim

​​​​​​​Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Jawa Barat menerima kunjungan dari Save the Children Indonesia dan Save the Children Korea, Senin (11/8/2025).. (Foto: NU Online Jabar)

Bandung, NU Online Jabar
Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Barat menerima kunjungan dari Save the Children Indonesia dan Save the Children Korea, Senin (11/8/2025).

 

Sejak Maret 2023, LPBINU Jawa Barat bersama Yayasan IDEP Selaras Alam dan Save the Children Indonesia bermitra dengan dukungan Save the Children Korea dalam menjalankan Program Adaptasi Perubahan Iklim Berbasis Masyarakat di 10 desa dan 10 sekolah di Kabupaten Bandung.

 

Program ini berlangsung di Kecamatan Ibun, Rancaekek, dan Baleendah, dengan tujuan meningkatkan kapasitas masyarakat dan warga sekolah.

 

Kegiatan yang dilakukan meliputi penyusunan dokumen kajian risiko iklim secara partisipatif, lokakarya, perumusan rencana aksi adaptasi perubahan iklim, serta pembentukan tim peringatan dini cuaca ekstrem bagi masyarakat.

 

Menurut Senior Manager Partnership & Humanitarian Operation Save the Children Indonesia, Wiwied Trisnadi, kunjungan kali ini bertujuan untuk melakukan monitoring bersama terkait pelaksanaan program, praktik baik yang dihasilkan, hambatan yang dihadapi, serta rekomendasi ke depan.

 

“Kami ingin memastikan program ini memberikan hasil optimal dan manfaatnya dirasakan oleh masyarakat dan warga sekolah,” ujarnya.

 

Rombongan Save the Children Indonesia yang hadir antara lain Sarah, Evie, Andri, dan Sypha, sementara dari Save the Children Korea diwakili oleh Hyeyoung Lee Deng. Tim monitoring mengunjungi SMP Negeri 3 Rancaekek dan Desa Rancaekek sebagai lokasi dampingan.

 

Perwakilan SMP Negeri 3 Rancaekek, Dede Royani, bersama Kepala Sekolah Lilis Latifah, mengungkapkan bahwa program ini membawa dampak positif bagi tata kelola lingkungan sekolah.

 

“Sebelumnya, saat hujan sering terjadi banjir yang mengganggu proses belajar. Setelah dibangun sumur resapan, banjir berkurang signifikan. Sampah kini dikelola sendiri, dan penanaman pohon serta pot bunga membuat lingkungan sekolah lebih asri,” kata Lilis.

 

Sementara itu, Ketua LPBI NU Jawa Barat, Dadang Sudardja, menyambut baik kegiatan monitoring ini.

“Dengan monitoring, kita bisa melihat langsung capaian program dan hambatan yang ada, sehingga ke depannya dapat berjalan lebih baik,” ujarnya.