Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Hikmah

Sang Bijak Bestari, Dimanakah?

Sang Bijak Bestari, Dimanakah?

Kerisauan, kegelisahan, kekecewaan, keterpurukan, kekacauan dan keputusasaan, selalu ada pada setiap zaman di bagian dunia manapun. Begitulah kehidupan dunia. Dalam situasi dunia seperti ini manusia memerlukan kehadiran para bijak Bestari. Siapakah sang bijak Bestari itu?.


"Ialah lilin dengan api yang tetap menyala. Ia membiarkan api itu terus menyinari ruang-ruang gelap dunia manusia, meski dirinya terbakar dan lenyap."


"Ialah pemilik jiwa dan pikiran yang tak bergantung kepada siapapun selain Tuhan."


Baca Juga:
PRNU Sukasenang Gandeng Kampus STIEYGA Gelar MoU, Beri Beasiswa Kuliah Bagi Warga NU dan Masyarakat


"Ialah yang bekerja tanpa hasrat keuntungan diri guna menjaga keseimbangan kosmos."


Tetapi di manakah mereka?.


Syams al-Din Muhammad al-Syahrzuri (w. 1288 M), filsuf dan sejarawan plus dokter mengatakan: 


فالزمان قد خلا عن امثال هؤلاء الفضلاء وصار الخلق كلهم - الا ماشاء الله - مغمورين بالجهالة (الجهال). فإن كنت من الطالبين المجدين واهل العقل المهتدين فعليك باتباع أثرهم والفحص عن حقيقة خيرهم .".


Baca Juga:
Jelang 78 Tahun Kemerdekaan Indonesia, KH Musthofa Aqil Siradj Harapkan Dzikir di Istana Negara Lestari hingga Kapanpun


“Zaman telah sunyi senyap dan kehilangan para bijakbestari (al-Ulama al-Hukama). Umat manusia diliputi ketidakmengertian (orang-orang yang tak paham). Maka, bila engkau seorang cendikia yang rajin dan pemikir yang dibimbing Tuhan, seyogyanya engkau mengikuti jejak mereka dan mencari-cari dengan sungguh-sungguh kabar mereka”. ( “Nuzhah al-Arwah wa Raudhah al-Afrah”).


KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU

M. Rizqy Fauzi
Editor: M. Rizqy Fauzi

Artikel Terkait