• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 1 Mei 2024

Warta

Ustadzah Ade Siti Rohmah: Ingin Terlihat Cantik, Perbanyaklah Shalawat!

Ustadzah Ade Siti Rohmah: Ingin Terlihat Cantik, Perbanyaklah Shalawat!
Ustadzah Ade
Ustadzah Ade

Garut, NU Online Jabar
PC Fatayat NU Garut mengadakan Peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW di Aula MUI Kabupaten Garut, pada Ahad, 15 November 2020. Dalam peringatan Maulud Nabi SAW tersebut menghadirkan penceramah dari kalangan ulama perempuan yang namanya sudah tidak asing lagi untuk daerah Kabupaten Garut, yakni Ustadzah Hj. Ade Siti Rohmah. 

Dalam ceramahnya, Ustadzah Ade menyampaikan hikmah memperingati hari lahirnya baginda Rasulullah SAW. Menurutnya, membaca shalawat adalah bentuk cinta kita selaku umat Muslim kepada junjungan dengan membawa kita pada agama yang penuh cahaya kebenaran dan pengetahuan. 

Kemudian, bahwa saking pentingnya keberadaan Rasulullah di dunia, doa kita sebagai umat Muslim tidak akan diterima (terhijab) sampai kita membaca shalawat kepada Nabi Besar Muhammad SAW

Bulan Rabiul Awal merupakan bulan lahirnya Nabi SAW, dikenal oleh sebagian masyarakat di Indonesia sebagai bulan maulud atau dalam gaya bahasa Sundanya bulan Mulud. Dalam bulan Mulud ini, umat Islam menunjukkan rasa cintanya dengan sejumlah acara pengajian sebagai bentuk peringatan dan perayaan akan hari lahirnya nabi agung Rasulullah SAW. 

Namun demikian menurut Ustadzah Ade, bershalawat kepada baginda Rasul harusnya bisa dilakukan dalam segala kesempatan, tanpa harus menunggu momentum seperti bulan maulud atau sejenisnya.  

Membaca shalawat disamping sebagai bentuk kecintaan kepada Nabi, juga memiliki nilai ibadah, yang diganjar setiap bacaannya sepuluh kebaikan. Maka hal ini penting untuk dilakukan oleh segenap umat Muslim di seluruh dunia, terutama oleh kaum perempuan atau kaum ibu. 

Banyaknya aktivitas yang dimiliki oleh kaum perempuan seharusnya tidak menghalangi mereka untuk senantiasa bershalawat, karena bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, tanpa harus mensyaratkan dalam kondisi yang formal dan khidmat. 

Mengapa kaum ibu penting membiasakan bershalawat kepada Nabi SAW? Hal tersebut dikarenakan kaum ibu menjadi madrasah dalam menyelami keteladanan bagi anak-anaknya di rumah. Kaum ibu perlu untuk menanamkan rasa cinta kepada Nabi SAW, salah satunya melalui pembiasaan melantunkan shalawat di rumah. 

Disamping itu, Ustadzah Ade menyampaikan hikmah bershalawat kepada baginda Nabi SAW dengan gayanya yang khas, santai, dan penuh humor. 

Menurutnya, dengan bershalawat sesungguhnya kaum perempuan tidak perlu repot-repot melakukan perawatan yang mahal dan klinis. Ia cukup istiqamah membaca shalawat setiap waktu maka akan membuatnya awet muda. Hikmah dari bacaan shalawat itulah yang akan memancarkan cahaya dalam jiwa yang penuh damai. Jiwa yang sering diperdengarkan bacaan shalawat akan terpancar keteduhan dan cinta kasih, yang pada akhirnya akan menyejukkan mata siapapun yang memandangnya. Membuat nyaman siapapun yang diajak bicara, serta membuat tenteram jiwa siapapun yang berada di dekatnya.

Acara peringatan maulud Nabi SAW yang diadakan PC Fatayat Garut meskipun diadakan secara tatap muka, namun tetap mematuhi protokol kesehatan. Hal tersebut tampak sebelum acara dimulai, para undangan yang rata-rata merupakan pengurus PC Fatayat Garut dianjurkan untuk mencuci tangan dahulu, menjaga jarak, serta menggunakan masker. Penataan tempat duduk para pengurus yang hadir juga diatur sedemikian rupa, sehingga kecil kemungkinan untuk berkerumun dan berdekatan satu sama lain. 

Acara berlangsung dengan cukup khidmat dan tepat waktu sebagaimana dijadwalkan dari sejak semula. Sebab selain acara peringatan maulud Nabi SAW, PC Fatayat NU mengadakan rapat koordinasi (rakor) rutin 3 bulanan. Rakor dipimpin langsung oleh Ketua dan Sekretaris PC Fatayat NU Garut Ai Sadidah dan Hedarsita Amartiwi, beserta jajaran PC Fatayat Lainnya ini sebagai bentuk evaluasi terhadap kinerja pengurus selama 3 bulan terakhir, serta penyusunan perencanaan agenda kerja terdekat. Setelah acara usai, para pengurus bersegera meninggalkan kantor MUI kabupaten Garut sebagai bagian dari kepatuhan menerapkan protokol kesehatan di ruang publik. 

Pewarta: Muhammad Salim
EditorAbdullah ALawi 


Warta Terbaru