27 Bidan Fatayat Se-Jawa Barat Beri Pelayanan Gratis MKJP
Selasa, 29 September 2020 | 17:00 WIB
Bandung, NU Online Jabar
Ketua Fatayat NU Jawa Barat Hirni Kifa Hazefa mengatakan, ada 27 bidan kader Fatayat di kabupaten dan kota memberikan pelayanan gratis dalam metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) yaitu pemasangan IUD dan implant kepada ibu-ibu muda.
“Ini dalam rangka hari kontrasepsi sedunia yang berlangsung 26 September,” katanya kepada NU Online Jabar, Selasa (29/9).
Pengurus Fatayat NU Jabar Nia Qolbu menjelaskan, program tersebut merupakan kerja sama Fatayat NU Jabar bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat.
“Program tersebut dengan memberdayakan para bidan binaan Fatayat NU se-Jawa Barat dengan pemberian alat kontrasepsi IUD dan implant juga pelayanan gratis pemasangannya,” katanya.
Nia menjelaskan ibu muda yang melakukan MKJP melalui metode IUD akan mengatur kehamilan sampai10 tahun sementara dengan implant sampai 4 tahun.
Menurut dia, tujuannya adalah untuk merencanakan kelahiran supaya tidak terlalu dekat, tidak terlalu muda, tidak terlalu tua, tidak terlalu banyak atau dikenal dengan istilah 4T.
“Alat kontrasepsi sebagai ikhtiar menjaga kesehatan reproduksi perempuan. Kalau terlalu sering hamil berbahaya, terlalu muda sama berbahaya. Kita ketahui pembunuh pertama perempuan adalah kanker serviks dan kanker payudara,” jelasnya.
NU Online Jabar mendapatkan laporan program tersebut dari Fatayat NU Indramayu. Pelaksanaan program MKJP dipusatkan di Puskesmas Kecamatan Patrol. Puluhan akseptor menerima manfaat program tersebut.
Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Indramayu, Supriyatin, kepada NU Online Jabar, Senin (28/09) menjelaskan, untuk menindaklanjuti program kerja sama antara Fatayat Jabar dengan BKKBN, pihaknya melakukan kerja sama dengan Dinas KB dan Pengendalian Kependudukan Indramayu untuk pemasangan alat kontrasepsi gratis kepada masyarakat.
“Alhamdulillah program ini berjalan dengan baik, setiap hari banyak ibu-ibu yang datang ke bidan Fatayat yang sudah ditunjuk yaitu Bidan Fuji Lestari Marahitu dan Bidan Diyana untuk melakukan pemasangan alat kontrasepsi gratis berupa IUD dan implant,” jelasnya.
Supriyatin menambahkan, perempuan memiliki otoritas atas tubuhnya, berhak memiliki rahim yang sehat sebagai tempat reproduksi, menjaga jarak kehamilan, menentukan jumlah anak, dan kesehatan tubuh lainnya.
“Melalui program Bulan Pelayanan MKJP perempuan diberikan pelajaran berharga untuk mengatur kehidupan,” katanya.
Nia Qolbu menambahkan, selain MKJP, Fatayat NU juga melakukan promosi sosialisasi seribu hari pertama kehidupan atau 1000 HPK dengan menggerakkan semua potensi Fatayat NU, baik guru, dosen, daiyah, para karyawan, pengusaha untuk melakukan sosialisasi pentingnya 1000 hari pertama kehidupan dalam upaya zero stunting di Jawa Barat.
Mereka, kata Nia, mendata ibu- ibu hamil dan yang memiliki bayi di bawah dua tahun supaya mendapatkan asupan gizi yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan ibu hamil dan bayinya.
“Ibu-ibu hamil yang didata juga setelah melahirkan diberikan pemahaman untuk melakukan MKJP, untuk kesehatan dan kesejahteraan keluarga itu sendiri,” katanya.
Pewarta: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Bangkitkan Semangat Wirausaha, Talk Show di Cirebon Ajak Perempuan Muda Jadi Pelaku Ekonomi Mandiri
2
Angkatan Pertama Beasiswa Kelas Khusus Ansor Lulus di STAI Al-Masthuriyah, Belasan Kader Resmi Menyandang Gelar Sarjana
3
PBNU Serukan Penghentian Perang Iran-Israel, Dorong Jalur Diplomasi
4
Kuota Haji 2026 Baru Akan Diumumkan pada 10 Juli 2025, Kemenag Masih Tunggu Kepastian
5
Koleksi Manuskrip Warisan Ulama Sunda, KH Enden Ahmad Muhibbuddin Jadi Rujukan Tim Peneliti Naskah Nusantara
6
Isi Kuliah Umum di Uniga, Iip D Yahya Sebut Media Harus Sajikan Informasi ‘Halal’ dan Tetap Diminati
Terkini
Lihat Semua