• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Ubudiyah

Tata Cara Sa'i dan Tahallul Beserta Niat yang Harus Dibaca Jemaah Haji

Tata Cara Sa'i dan Tahallul Beserta Niat yang Harus Dibaca Jemaah Haji
Ilustrasi. (Foto: NU Online/Freepik)
Ilustrasi. (Foto: NU Online/Freepik)

Setelah melakukan thawaf, pembimbing mengarahkan jemaah haji/umrah untuk melakukan sa'i. Sebelumnya pembimbing haji/umrah memberi petunjuk penjelasan kepada jemaah haji/umrah bahwasanya sa'i itu disunnahkan punya wudhu dan dilakukan secara berturut-turut sebanyak tujuh kali putaran.


Adapun  tata cara melakukan ibadah sa'i sebagai berikut:

  1. Pembimbing mengarahkan jemaah haji/umrah menuju ke Bukit Safa untuk memulai sa'i.
  2. Pembimbing dan jamaah haji/umrah bersama-sama mendaki Bukit Shafa sambil membaca niat.


Adapun bacaan niat melaksanakan sa’i yang harus dihafalkan oleh jemaah haji/umrah yakni:
 

أَبْدَأُ بِمَا بَدَا اللَّهِ بِهِ وَرَسُولُهُ. إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ. فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا. وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ


Artinya: “Aku memulai apa yang sudah dimulai oleh Allah dan oleh Rasul. Sesungguhnya bukit Shafa dan bukit Marwah sebagian dari tanda kebesaran Allah. Barangsiapa yang pergi haji ke rumah Allah atau umrah maka tidak ada dosa bagi yang mengerjakan sa’i diantara keduanya.”


3. Menghadap kiblat dengan berdzikir dan berdoa apa yang diinginkan setibanya di atas bukit Shafa.


Berikut bacaan dzikir di atas bukit Shafa sambil menghadap ke Ka’bah, yakni:


اللهُ اَكْبَرْ ٣× لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَ اللهُ اَكْبَرْ، اللهُ اَكْبَرْ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ، اللهُ اَكْبَرْ عَلَى مَا هَدَانَا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى مَااَوْلَانَا لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرِ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ


Artinya : “Allah maha besar 3x, Tidak ada Tuhan kecuali Allah. Allah maha besar, Segala puji bagi Allah, Allah Maha besar, atas petunjuk yang diberikan-Nya kepada kami, segala puji bagi Allah atas karunia yang telah dianugerahkan-Nya kepada kami, tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Dialah yang menghidupkan dan yang mematikan, pada kekuasaan-Nya lah segala kebaikan dan Dia berkuasa atas segala sesuatu.”


4. Lalu pembimbing dan jemaah haji/umrah melakukan sa’i dengan berjalan kaki bagi yang mampu, dan boleh menggunakan kursi roda atau skuter matic bagi yang udzur.


5. Pembimbing dan jemaah haji/umrah melakukan perjalanan dari Bukit Safa dan mengakhirinya di Bukit Marwa dalam 7 kali perjalanan. Perjalanan dari Shafa ke Marwah dihitung satu kali perjalanan. Sebaliknya, perjalanan dari Marwa ke Safa juga dihitung sebagai satu kali perjalanan. Dengan demikian, hitungan ketujuh berakhir di Marwa.


6. Bagi jemaah laki-laki, disunnahkan untuk melakukan ar-raml (berlari-lari kecil) saat melintas di sepanjang lampu hijau. Sementara, jemaah perempuan cukup berjalan biasa.


7. Pembimbing dan jemaah haji/umrah membaca doa dan zikir di sepanjang perjalanan sa’i dari Safa ke Marwa dan dari Marwa ke Safa. Begitu juga setiap kali mendaki bukit Shafa dan Marwah juga membaca dzikir dan doa pula sesuai keinginan.


8. Pembimbing dan jemaah haji/umrah membaca doa di bukit Marwah setelah selesai melaksanakan sa’i, dan setelah itu tidak perlu shalat sunah setelah sa’i.


Berikut bacaan doa di bukit Marwah sesudah melaksanakan sa’i, yakni:


اللّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا وَعَافِنَا وَاعْفُ عَنَّا وَعَلَى طَاعَتِكَ وَشُكْرِكَ أَعِنَّا وَعَلَى غَيْرِكَ لاَتَكِلْنَا وَعَلَى اْلإِيْمَانِ واْلإِسْلاَمِ الَكَامِلِ جَمِيْعًا تَوَفَّنَا وَأَنْتَ رَاضٍ عَنَّا اللّهُمَّ ارْحَمْنِيْ أَنْ أَتَكَلَّفَ مَالاَ يَعْنِيْنِيْ وَارْزُقْنِيْ حُسْنَ النَّظَرِ فِيْمَا يُرْضِيْكَ عَنِّيْ يَاأَرْحَمَ الرَّا حِمِيْنَ.


Artinya: "Ya Allah, terimalah amalan kami, sehatkanlah kami, maafkanlah kesalahan kami dan tolonglah kami untuk taat dan bersyukur kepada-Mu. Jangan Engkau jadikan kami bergantung selain kepada-Mu. Matikanlah kami dalam iman dan Islam secara sempurna dan Engkau ridha. Ya Allah rahmatilah kami sehingga mampu meninggalkan segala maksiat selama hidup kami, dan rahmatilah kami sehingga tidak berbuat hal yang tidak berguna. Karuniakanlah kami pandang yang baik terhadap apa-apa yang membuat-Mu rida terhadap kami, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih."


Setelah selesai melakukan sa'i, maka pembimbing dan jemaah haji/umrah mencukur atau memotong rambutnya yang juga biasa disebut dengan tahallul. Selesainya sa'i yang diakhiri dengan tahallul menandai terpenuhinya pelaksanaan umrah.


KH Cep Herry Syarifuddin, Pengasuh Pesantren Sabilurrahim


Ubudiyah Terbaru