• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 19 April 2024

Ubudiyah

Nasihat Rasulullah Ketika Hendak Masuk Rumah, Bisa Melancarkan Rezeki 

Nasihat Rasulullah Ketika Hendak Masuk Rumah, Bisa Melancarkan Rezeki 
Nasihat Rasulullah Ketika Hendak Masuk Rumah, Bisa Melancarkan Rezeki. (Ilustrasi: NU Online)
Nasihat Rasulullah Ketika Hendak Masuk Rumah, Bisa Melancarkan Rezeki. (Ilustrasi: NU Online)

Allah SWT berfirman: 

 

وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ
 

Wa mā min dābbatin fil-arḍi illā 'alallāhi rizquhā wa ya'lamu mustaqarrahā wa mustauda'ahā, kullun fī kitābim mubīn

 

Artinya: “Tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh mahfuzh),” (Surat Hud ayat 6).

 

Kekhawatiran dalam urusan rezeki adalah hal yang wajar dan manusiawi. Namun, sebagai umat Islam yang percaya dan yakin terhadap jani-janji Allah SWT sebagaimana firman-Nya di atas tidak boleh sampai membuat iman goyah. Sebab, Allah SWT sendiri telah menetapkan dan menjamin rezeki bagi setiap makhluk-Nya.

 

Dalam Islam, rezeki tidak selalu berhubungan dengan materi. Masih banyak rezeki lain yang patut disyukuri sebagai nikmat dari Allah SWT, baik berupa harta, kesehatan, umur yang panjang, dan masih banyak rezeki lainnya. 

 

Dalam catatan sejarah, tidak sedikit pula para sahabat yang mengadukan kepada Rasulullah SAW perihal keadaan sulit yang mereka alami. Rasulullah juga tidak menutup diri dalam hal ini. Bahkan, Rasulullah SAW memberikan beragam cara dan tips kepada para sahabat agar terhindar kefakiran dan kemiskinan. 

 

Sebagaimana yang dijelaskan oleh ustadz Sunnatullah, pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Darussalam Durjan, Kokop, Bangkalan, Jawa Timur dalam artikelnya yang berjudul ‘Bacaan Rasulullah Ketika Masuk Rumah dan Kelancaran Rezeki’ yang diterbitkan NU Online. 

 

Sayyid Muhammad bin Ali Khirrid al-Alawi al-Husaini at-Tarimi dalam salah satu kitabnya menceritakan bahwa suatu ketika datang seorang laki-laki kepada Rasulullah SAW mengadukan nasibnya. Laki-laki tersebut menceritakan bahwa dirinya tumbuh menjadi seorang fakir miskin yang hidupnya tidak menghasilkan penghasilan sedikit pun, sehari-harinya ia selalu bergantung kepada orang lain. 

 

Mendengar penuturan laki-laki tersebut, Rasulullah kemudian memberikan tips agar terhindar dari hidup dalam keadaan fakir miskin. Rasulullah bersabda: 

 

اِذَا دَخَلْتَ مَنْزِلَكَ فَسَلِّمْ، اِنْ كَانَ فِيْهِ أَحَدٌ، وَاِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ أَحَدٌ فَسَلِّمْ عَلَيَّ وَاقْرَأَ (قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ) مَرَّةً وَاحِدَةً

 

 Artinya, “Apabila engkau memasuki rumahmu maka (ucakanlah) salam jika di dalamnya ada satu orang, dan jika tidak ada seorang pun di dalamnya, maka (ucapkanlah) salam kepadaku (assalamu alaika ya Rasulallah) dan bacalah (qul huwa Allahu Ahad) satu kali.” (Sayyid Muhammad bin Ali Khirrid, al-Wasailusy Syafiyah fil Adzkarin Nafi’ah wal Auradil Jami’ah [cetakan pertama: 1405 H], halaman 471).

 

Singkat cerita, sesampainya di rumah ia langsung mengamalkan apa yang ia terima dari Rasulullah SAW. Amalan ini ia lakukan dengan istiqamah, alhasil Allah memberikan rezeki melebihi apa yang diinginkan laki-laki tersebut sebelumnya. 

 

فَأَدَرَّ اللهُ عَلَيْهِ الرِّزْقَ، حَتَّى أَفَاضَ عَلَى جِيْرَانِهِ وَقَرَابَاتِهِ
 

Artinya, “Maka Allah mengatur (memberi) kepadanya rezeki, hingga melimpah kepada tetangga dan kerabatnya.” (Muhammad bin Ali Khirrid: 471).

 

Semoga kita senantiasa selalu dalam lindungan dan limpahan rahmat-Nya, dan hidup dalam keadaan yang berkecukupan. Aamiin ya rabbal ‘alamiin. 

 

Pewarta: Agung Gumelar


Ubudiyah Terbaru