• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 23 April 2024

Tokoh

Tragedi Ibadah Haji Ketujuh Subchan ZE Berujung Kematian

Tragedi Ibadah Haji Ketujuh Subchan ZE Berujung Kematian
Subchan ZE (Foto: Duta Islam)
Subchan ZE (Foto: Duta Islam)

Hari itu tanggal 21 Januari 1973 di Tanah Suci Makkah sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Pada sebuah kendaraan, tokoh NU yang top pada zamannya bersama rombongan bertolak  menuju Madinah. Waktu itu, mereka sudah selesai menunaikan ibadah haji dan tinggal berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW.

Pada kendaraan itu, tokoh NU tidak sendirian. Ia bersama keluarga tercinta. Mereka adalah H M. Faesal Rochlan (adik kandung), H Dahlan (saudara sepupu), H. M. Rochlan lsmail (ayah kandung), Ny. Masronah (ibu angkat), Ny. Kemalis (adik kandung), Kemalis (ipar) dan H. Zainuri Echsan. Sementara Achmad Sjauqi Tahir, seorang mahasiswa Indonesia di sana, merupakan sopir mereka. 

Perjalanan ziarah rombongan itu ternyata berakhir tragis ketika berada di kilometer 70-100, di luar kota Makkah arah Madinah. Tiba-tiba mobil yang dikemudikan Achmad Sjauqi meluncur keluar aspal, ke arah padang pasir sebelah kanan jalan. Sopir berusaha mengembalikan mobil pada posisi semula, tetapi malah terlalu tajam dan terempas ke padang pasir sebelah kiri jalan.

Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak rombongan itu. Tiba-tiba ban kendaraan sebelah kanan pecah yang menyebabkan jungkir balik tiga kali. 

Akibatnya, sebagian penumpang luka berat, sedangkan pengemudi hanya luka-luka ringan dan beberapa orang meninggal di tempat. Tokoh NU yang top itu tak sadarkan diri. Namun sejam kemudian, napasnya berhenti, dipanggil Ilahi. Perjalanan hidup dan segala perjuangannya pun terhenti pula.

Dialah Subchan ZE, yang sedang menunaikan ibadah hajinya yang ketujuh kali dalam hidupnya. Dan rupanya itu haji terakhir.

Ahmad Sjauqi Tahir, sopir mobil itu, yang merupakan putra dari tokoh NU Jakarta, KH Tohir Rohili, sempat ditahan pihak berwajib setempat. Namun, atas permintaan keluarga Subchan ZE di Jakarta, ia dibebaskan.

Sekilas Subchan ZE

Menurut Eksiklopedia NU, Subchan ZE adalah seorang politisi, pengusaha, dan aktivis yang memiliki peran penting dalam demonstrasidemonstrasi pemakzulan Soekarno pada tahun 1965-1966 melalui Front Pancasila yang dipimpinnya. Ia juga pernah menjadi Ketua I PBNU (1969-1973) dan Wakil Ketua MPRS (1966-1971).

Subchan juga dikenal sebagai ekonom. Tahun 1956 ia menjadi Ketua Umum Dewan Ekonomi Indonesia Pusat. Setahun kemudian ia menjadi Ketua Umum Dewan Perniagaan dan Perindustrian. la juga pernah menjadi Senior Vice President Afro Asia Economic Corporation (AFRASEC). Sepanjang tahun 1955-1964, ia beberapa kali menjadi delegasi dan wakil ketua ke konferensi internasional dalam bidang ekonomi.

Subchan dilahirkan di Kepanjen, Malang, pada 22 Mei 1933, tetapi ia tumbuh sebagai anak dan remaja di Kudus di bawah pengasuhan orang tua angkatnya, H. Zainuri Echsan, seorang pengusaha kretek di kota itu. 

Pada masa kecilnya, ia mendapatkan pendidikan keagamaan secara informal di Kudus kulon yang terkenal sebagai kawasan santri. Sementara pendidikan umumnya ia jalani di sekolah HIS Muhammadiyah dan Sekolah Dagang Menengah di Semarang. la juga pernah mengikuti kuliah di Universitas Gadjah Mada meski hanya sebagai mahasiswa pendengar.

Meski bukan sarjana, Subchan juga banyak terlibat dalam kegiatan kampus dengan bertindak sebagai co-promotor dalam simposium-simposium ekonomi di Universitas Indonesia, Lektor Kepala pada Fakultas Ekonomi dan Keuangan di beberapa universitas di Bandung, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas NU di Bandung, dan pengajar tamu di beberapa universitas. Pengetahuannya diperoleh dari pengalamannya yang Iuas sebagai pengusaha, politisi, dan juga pembelajar mandiri yang tak pernah berhenti.
 

Penulis: Abdullah Alawi disarikan dari catatan Arif Mudatsir Mandan, Subchan ZE: Buku Menarik yang Belum Selesai yang dimuat di jurnal Prisma edisi 10 Oktober 1983 


Tokoh Terbaru