• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 2 Mei 2024

Taushiyah

RAMADHAN

Pesan-Pesan Rasulullah Saw untuk Hambanya di Bulan Ramadhan

Pesan-Pesan Rasulullah Saw untuk Hambanya di Bulan Ramadhan
Pesan-Pesan Rasulullah Saw (Ilustrasi: AM)
Pesan-Pesan Rasulullah Saw (Ilustrasi: AM)

Bulan Ramadhan adalah waktu yang penuh dengan keberkahan, di mana setiap amal baik yang dilakukan akan mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah, begitu juga sebaliknya dengan amal buruk. Ramadhan adalah bulan ampunan, sebagaimana yang tersirat dalam namanya sendiri, "Ramadhan" (رَمِضَ، يَرْمَضُ) yang bermakna membakar. Bulan ini adalah saat di mana dosa-dosa orang mukmin sedang dibakar, dan kesempatan untuk memperoleh ampunan dari Allah.


Rasulullah Saw pernah berpesan untuk hambanya di bulan Ramadhan sebagaimana disebutkan dalam kitab Syu’bul Iman susunan Imam Baihaqi:


عَنْ سَلْمَانْ الْفَارِسِيْ، قَالَ : خَطَبَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْ آخِرِ يَوْمٍ مِنْ شَعْبَانَ : « 


Hadis riwayat dari Salman Al Farisi. Rasulullah SAW pernah berkhutbah kepada kami saat hari terakhir bulan Sya’ban. 


فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيْمٌ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، شَهْرٌ فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، 


Beliau berkata, wahai para manusia, kalian telah dinaungi bulan agung, bulan yang diberkahi, bulan yang di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari pada seribu bulan. 


Di bulan Ramadhan, ada Lailatul Qadar, orang yang beribadah di dalamnya lebih baik dari pada ibadah 1.000 bulan. Ini termasuk keistimewaan umat Baginda Nabi Muhammad SAW. Umur mereka terbatas namun kemampuan mereka jauh melampaui umurnya. Satu malam beribadah pada malam itu lebih baik dari pada beribadah 83 tahun.

Jika setiap umat Nabi Muhammad ini mendapati Lailatul Qadar sekali saja seumur hidupnya maka itu sudah melampaui umur mereka yang rata-rata hanya sampai 63 tahun. Bagaimana jika kita mendapati Lailatul Qadar setiap tahun? Allahummaj’alna minhu, amin ya rabbal Alamin.


جَعَلَ اللهُ صِيَامَهُ فَرِيْضَةً، وَقِيَامَ لَيْلِهِ تَطَوُّعًا، مَنْ تَقَرَّبَ فِيْهِ بِخَصْلَةٍ مِنَ الْخَيْرِ كَانَ كَمَنْ أَدَّى فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاهُ، وَمَنْ أَدَّى فَرِيْضَةً فِيْهِ كَانَ كَمَنْ أَدَّى سَبْعِيْنَ فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاهُ، 


Allah menjadikan puasa di bulan ini sebagai kewajiban, dan malam harinya sebagai ibadah tambahan (qiyamul lail). Barangsiapa yang mendekatkan diri kepada Allah pada bulan ini (dengan melakukan kebaikan), ia seperti melakukan ibadah wajib pada bulan selain Ramadhan. Dan barangsiapa melakukan ibadah wajib pada bulan ini seperti melaksanakan 70 kali ibadah pada bulan selain Ramadhan.


Andai saja ada orang yang sehari digaji 70 kali lipat dari hari lainnya, bagaimana semangatnya? Meski sakit, ia akan tetap berusaha menjalankan kerja itu. Sebagai contoh, seorang hansip ditawari gaji jenderal. Apakah ia akan menyia-nyiakan?


 وَهُوَ شَهْرُ الصَّبْرِ، وَالصَّبْرُ ثَوَابُهُ الْجَنَّةُ 


Ramadhan adalah bulan sabar, dimana sabar pahalanya adalah surga. 
 

Dalam sebuah hadis diriwayatkan, Rasulullah bersabda jika ada orang yang berpuasa dikata-katai, katakanlah “Inni shoimun” saya berpuasa. Ulama mengatakan, menampakkan puasa seperti ini sunnah, supaya yang puasa sadar kalau ia puasa harus sabar, dan yang melawan juga sadar, bahwa ia tak baik melawan orang yang sedang berpuasa.


 وَشَهْرُ الْمُوَاسَاةِ


Bulan Ramadhan adalah bulan peduli. 
 

Pada bulan ini kita secara pribadi harus memperhatikan saudara dan tetangga kita. Bagi pemerintah juga harus memperhatikan rakyatnya. Kita jangan sampai menutup mata dan cuek dengan keadaan sekitar.
 

 وَشَهْرٌ يُزَادُ فِيْ رِزْقِ الْمُؤْمِنِ 
 

Bulan dimana rejeki orang mukmin ditambahi oleh Allah Ta’ala. Rejeki itu dibagi dua. Rejeki yang tampak dan tidak tampak. 
 

Rejeki yang tidak tampak adalah perasaan nyaman, tentram dan bahagia. Jika ada orang di bulan Ramadhan dipenuhi kegelisahan, perlu dipertanyakan kekuatan imannya.
 

 مَنْ فَطَّرَ فِيْهِ صَائِمًا كَانَ لَهُ مَغْفِرَةً لِذُنُوْبِهِ، وَعِتْقَ رَقَبَتَهِ مِنَ النَّارِ، وكَانَ لَهُ مِثْلَ أَجْرِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَجْرِهِ شَيْءٌ 


Barangsiapa di bulan ini memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa, akan menjadikan ampunan bagi dosa sang pemberi, pembebas antara ia dan neraka, dan ia mendapat pahala seperti orang puasa yang ia beri buka puasa tanpa mengurangi pahala orang yang diberi makan buka puasa sama sekali. 


Keuntungan memberi menu makanan buka puasa ada tiga: pertama, dosa diampuni; kedua, bebas dari api neraka; ketiga, pahalanya sama dengan orang yang diberi makan buka puasa. Bagaimana jika yang diberi makan ini sebanyak 100 orang?
 

 قُلْنَا : يَا رَسُوْلَ اللهِ، لَيْسَ كُلُّنَا يَجِدُ مَا يُفْطِرُ الصَّائِمَ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : يُعْطِي اللهُ هَذَا الثَّوَابَ مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا عَلَى مَذَقَّةِ لَبَنٍ أَوْ تَمْرَةٍ أَوْ شَرْبَةً مِنْ مَاءٍ، 


Kami berkata kepada Rasulullah, Ya Rasulullah, tak semua dari kita mampu memberi makanan orang yang berbuka puasa. Lalu Rasul SAW menjawab “Allah memberi pahala ini kepada setiap orang yang memberi menu orang yang berbuka meskipun sehisap susu, atau satu buah kurma atau seceguk air minum saja.
 

 وَمَنْ أَشْبَعَ صَائِمًا سَقَاهُ اللهُ مِنْ حَوْضِيْ شَرْبَةً لاَ يَظْمَأُ حَتَّى يَدْخُلُ الْجَنَّةَ، 
 

Barangsiapa memberi makan (buka) hingga kenyang kepada orang yang berpuasa, Allah akan memberikan ia minuman dari danauku, sebuah minuman yang bagi para peminumnya tak akan kehausan selamanya sampai ia masuk surga kelak.
 

  وَهُوَ شَهْرٌ أَوَّلُهُ رَحْمَةٌ، وَأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ، وَآخِرُهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ 
 

Ramadhan bagian awal adalah rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari api neraka.
 

 مَنْ خَفَّفَ عَنْ مَمْلُوْكِهِ فِيْهِ غَفَرَ اللهُ لَهُ وَأَعْتَقَهُ مِنَ النَّارِ  


Barangsiapa meringankan budaknya dari pekerjaannya, Allah akan mengampuninya dan membebaskannya dari api neraka. 


Artinya, jika punya pegawai, di bulan ini silahkan diringankan pekerjaannya, dipangkas jadwal kerjanya supaya mereka bisa lebih banyak menghabiskan waktunya beribadah.
 

 زَادَ هَمَامٌ فِيْ رِوَايَتِهِ : فَاسْتَكْثِرُوْا فِيْهِ مِنْ أَرْبَعِ خِصَالٍ، خَصْلَتَانِ تَرْضَوْنَ بِهَا رَبُّكُمْ، وَخَصْلَتَانِ لاَ غِنًى لَكُمْ عَنْهُمَا، 


Maka, perbanyaklah 4 hal di dalam bulan ini. Dua hal akan menyebabkan kalian mendapat ridla Allah dan dua hal lain kalian pasti akan membutuhkannya.


 فَأَمَّا الْخَصْلَتَانِ اللَّتَانِ تَرْضَوْنَ بِهَا رَبُّكُمْ : فَشَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَتَسْتَغْفِرُوْنَهُ، وَأَمَّا اللَّتَانِ لاَ غِنًى لَكُمْ عَنْهُمَا فَتَسْأَلُوْنَ اللهَ الْجَنَّةَ، وَتَعُوْذُوْنَ بِهِ مِنَ النَّارِ » 
 

Dua hal yang bisa menjadikan kalian mendapat ridla Allah adalah membaca syahadat dan membaca istighfar. Sedangkan dua perkara yang kalian selau memerlukannya adalah kalian mintalah surga dan mintalah perlindungan Allah dari api neraka.


 


Taushiyah Terbaru