Menulis kalimat ‘Insya Allah’ atau ‘Insha Allah’ Mana yang Benar?

Bandung, NU Online Jabar
Masih jadi pertanyaan bagi umat Islam menenai penulisan yang benar “insya Allah” atau “in shaa Allah”? Bahkan sering muncul dalam diskusi di percakapan media sosial (medsos) dan juga sering dibahas di grup internal seperti WhatsApp. Lantas manakah penulisan yang tepat, Insya Allah atau Insha Allah?.

Salah seorang kiai muda pengasuh Pondok Pesantren Baitul Hikmah Gus Ach Dhofir Zuhry Malang, menjelaskan ejaan transliterasi yang benar. 

Dalam video berdurasi 57 detik, kiai muda yang akrab dipanggil Gus Dhofir itu menjelaskan ejaan bahasa Indonesia yang benar adalah Insyaallah bukan Inshaallah. 

"Kalau pakai 'H' atau 'Y'? dalam bahasa Indonesia pakai 'Y' (Insya), kalau pakai sh' (Insha) jadi inso (إنصا) nantinya," ujarnya, terungkap dalam rekaman video reels yang di upload melalui akun media Instagram NU Online Senin, (20/2/2023) lalu.

Jadi, tambahnya, Huruf "sy" atau "sh" demikian erat kaitannya dengan transliterasi atau konversi huruf Arab ke dalam bahasa Latin. “Tidak ada alasan untuk memperdebatkan perbedaan ejaan karena transliterasi ini cukup dinamis dan dilakukan perubahan atau penyederhanaan,” tambahnya. 

“Tapi sekarang transliterasinya sudah bergeser. Nah (transliterasi huruf) ص itu titik S di bawah (Ṣ),” pungkas kiayi muda kelahiran malang 27 April 1984. 

Kiai muda yang juga seorang filosof dan ilmuwan ini menjelaskan kembali bahwa selama huruf "sy" atau "sh" berhubungan dengan huruf ش  pada kalimat اِنْ شاَءَ اللّٰه, kedua ejaan tersebut benar dan tepat.

“Jadi ejaan 'sy' merupakan ejaan bahasa Indonesia sedangkan 'sh' merupakan ejaan asing (dalam bahasa Inggris)," jelas Gus Dhofir.

Pewarta: Hasemi Fauziah
Editor: Abdul Manap